Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan 59 rumah rusak imbas banjir bandang di Parigi Moutong (Parimo). Dua warga yang sempat hilang terseret arus, ditemukan dalam kondisi selamat.
"12 rusak ringan, 47 rumah rusak berat dan 20 hanyut di 4 dusun di Desa Sibalago," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus dalam keterangannya, Selasa (25/6/2024).
Akris mengatakan dampak banjir paling parah terjadi di Desa Sibalago. Peristiwa ini membuat sejumlah warga memutuskan mengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengungsi Desa Sienjo 30 KK (kepala keluarga). Desa Sibalago 35 KK," ujarnya.
Akris menambahkan saat ini kondisi air sudah berangsur surut dan beberapa warga kembali membersihkan rumahnya. Sementara 2 warga yang sempat dilaporkan hilang telah ditemukan tim SAR dalam keadaan selamat pada Minggu (23/6).
"Dua korban hilang ditemukan dalam keadaan selamat," ungkap Akris.
Dia mengaku warga terdampak banjir saat ini membutuhkan makanan siap saji, obat-obatan hingga popok bayi. Termasuk tenda bagi warga yang masih mengungsi.
"Kebutuhan mendesak makanan siap saji, air bersih, popok bayi, susu bayi, obat-obatan dan tenda pengungsi," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir bandang menerjang 2 desa di Parimo. Insiden ini mengakibatkan seorang wanita lansia bernama Andi Nur Hayati (70) tewas terseret arus banjir, sementara 2 warga lainnya hilang.
Dua wilayah dilanda banjir, yaitu Desa Sibalago dan Desa Sienjo di Kecamatan Toribulu pada Minggu (23/6) pukul 04.38 Wita. Menurut Akris, kedua desa tersebut diguyur hujan lebat seharian yang membuat air Sungai Toribulu meluap.
"Banjir terjadi akibat bertemunya air laut pasang dan banjir yang meluap dari Sungai Toribulu," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus kepada wartawan, Minggu (23/6).
(sar/sar)