Pemkab Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat sebanyak 43 peserta keluarga penerima manfaat (KPM) graduasi atau mundur secara mandiri dari program keluarga harapan (PKH) pada 2024. Mereka mundur diduga karena kondisi ekonomi sudah membaik.
"Iya, ada penerima yang memang keluar. Faktornya macam-macam," ujar Kadinsos Selayar Satmawati kepada detikSulsel, Sabtu (22/6/2024).
Satmawati mengatakan ada dua model graduasi yakni graduasi alamiah dan graduasi mandiri. Graduasi alamiah adalah berakhirnya kepesertaan karena kondisi KPM sudah tidak terpenuhi sedangkan graduasi mandiri karena kondisi sosial ekonomi yang sudah meningkat dan dikategorikan mampu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya, ada yang lolos PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Terus ada juga yang jadi perangkat desa. Intinya, kalau sudah tidak layak, sudah tidak bisa dapat lagi bantuan," katanya.
Satmawati mengaku pihaknya terus berupaya membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan yang diharapkan nanti para penerima bantuan sosial bisa graduasi. Salah satunya, kata dia, melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara atau Pena.
"Pena itu untuk pengembangan usaha. Anggaran per KPM sebanyak Rp 6 juta. Itu diberikan bukan uang tunai, tetapi semacam peralatan usaha. Misalnya, yang jualan nasi santan, kita belikan kompor. Tergantung jenis usahanya. Nantinya diharapkan mereka bisa graduasi," bebernya.
Terkait target, kata dia, secara nasional diharapkan 10 persen dari KPM bisa graduasi setiap tahunnya. Jika target itu terealisasi, maka pada akhirnya sudah tidak ada lagi KPM yang menandakan masyarakat telah sejahtera.
"Targetnya bagaimana semua PKH bisa keluar," tuturnya.
Sementara itu, Koordinator PKH Selayar Usman Nur mengungkap 43 KPM yang graduasi tercatat pada periode Januari-Maret 2024. Dia berharap jumlahnya meningkat sampai akhir tahun nanti.
"Itu (yang 43) baru sampai Maret. April, Mei, Juni masih sementara jalan dan kita upayakan," ucapnya.
(hsr/hmw)