Di Balik Menariknya PSI di Pilkada Sulsel Meski Minim Kursi Legislatif

Di Balik Menariknya PSI di Pilkada Sulsel Meski Minim Kursi Legislatif

Sahrul Alim - detikSulsel
Sabtu, 15 Jun 2024 07:30 WIB
Silaturahmi bakal cakada di Pilkada Sulsel 2024 bersama PSI Sulsel.
Silaturahmi bakal cakada di Pilkada Sulsel 2024 bersama PSI Sulsel. Foto: (dok. istimewa)
Makassar -

Dukungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi buruan sejumlah bakal calon kepala daerah (cakada) di Pilkada 2024, meski minim kursi legislatif. Mereka dinilai mengincar efek Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang juga merupakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tercatat ada 18 bakal cakada dari berbagai daerah di Sulsel yang mendaftarkan diri untuk berebut dukungan PSI. Beberapa di antaranya bahkan hadir langsung dalam silaturahmi DPW PSI Sulsel di Hotel Aryaduta, Makassar, Kamis (13/6) malam.

Ketua DPW PSI Sulsel Muhammad Surya mengapresiasi kehadiran para bakal cakada yang hadir memenuhi undangan PSI. Dia berharap para bakal cakada ini bisa diakomodir oleh DPP PSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengapresiasi para bacakada yang hadir memenuhi undangan dan juga mengembalikan formulir untuk mendapat dukungan PSI di pilkada November mendatang. Harapan kami pada DPP PSI untuk mengakomodir para bacakada yang datang malam ini," kata Surya dalam keterangannya, Jumat (14/6/2024).

Adapun bakal cakada di Sulsel yang mendaftar di PSI sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

1. Yusran Lalogau (Bupati Pangkep/Ketua NasDem Pangkep/Bacalom Bupati Pangkep)
2. Abdul Rahman Assegaf (Ketua PKB Pangkep/Bacalon Wakil Bupati Pangkep)
3. Irwan Hamid (Eks Bupati Pinrang/Ketua NasDem Pinrang/Bacalon Bupati Pinrang)
4. Sudirman Bungi (Birokrat Pinrang/Bacalon Wakil Bupati Pinrang)
5. drg Ulfah Nurul Huda (Putri Ketua NasDem Baru Suardi Saleh/Bacalon Bupati Barru)
6. Mudassir Hasri Gani (Ketua Golkar Barru/Bacalon Wakil Bupati Barru)
7. Arham Basmin Mattayang (Ketua NasDem Luwu/Bacalon Bupati Luwu)
8. Rahmat (Anggota DPRD Luwu/Plt Ketua Demokrat Luwu)
9. Tasming Hamid (Ketua NasDem Parepare/Bacalon Bupati Parepare)
10. Muzayyin Arif (Wakil Ketua DPRD Sulsel/Bacalon Bupati Sinjai)
11. Andi Iksan Hamid (Wakil Ketua NasDem Sulsel/Bacalon Wakil Bupati Sinjai)
12. Paris Yasir (Ketua NasDem Jeneponto/Bacalon Bupati Jeneponto)
13. Islam Iskandar (politikus Demokrat/Bacalon Wakil Bupati Sinjai)
14. Chaidir Syam (Bupati Maros/Ketua PAN Maros/Bacalon Bupati Maros)
15. Suhartina Bohari (Wakil Bupati Maros/Ketua Golkar Maros/Bacalon Wakil Bupati Maros)
16. Syaharuddin Alrif (Sekretaris NasDem Sulsel/Wakil Ketua DPRD Sulsel/Bacalon Bupati Sidrap)
17. Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto (Wali Kota Makassar/Bacalon Gubernur Sulsel)
18. Ilham Arief Sirajuddin (Eks Wali Kota Makassar/Bacalon Gubernur Sulsel).

Cakada Incar Efek Jokowi-Kaesang

Pakar politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma menilai para bakal cakada itu mengejar efek Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang juga merupakan putra Presiden Joko Widodo. Sebab di Sulsel, PSI sebenarnya tidak cukup berpengaruh dalam perebutan tiket menuju pilkada karena minim kursi legislatif.

"Berhubung karena PSI tidak ada kursi di sejumlah daerah artinya tidak menambah tiket, maka tujuan keduanya mencari dukungan lain dengan asumsi ada jaringan kerja dengan kekuatan tertentu yang bisa dimanfaatkan," ujar Sukri kepada detikSulsel, Jumat (14/6).

Menurut Sukri, sederhananya para bakal cakada itu berharap PSI bisa turut bekerja untuk pemenangan di pilkada. Apalagi PSI bisa saja dianggap memiliki nilai tambah yakni punya ketua umum yang dekat dengan kekuasaan.

"Untuk kasus saat ini, PSI punya nilai tambah lain yaitu ketua umumnya putra Presiden. Tentu saja ada harapan dari keinginan yang meminta dukungan PSI karena ketumnya putra Presiden. Tentu (cakada) berharap tuah, ada efek begitu dari PSI yang ketuanya putra Presiden. Pasti seperti itu," paparnya.

Sukri pun berkaca pada Pemilu 2024 lalu. Dia menilai ada peran Jokowi dalam kemenangan satu putaran pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Keberadaan Gibran sebagai wakil Prabowo diyakini sejumlah pihak menjadi jalan masuk Presiden ikut andil langsung maupun tidak langsung.

"Itu saya kira harapan cakada ini agar ada efek Jokowi juga diharapkan dari PSI yang dikomandoi oleh Kaesang," jelas Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas ini.

Meski, kata Sukri, Jokowi sejatinya akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden pada Oktober mendatang. Tetapi, itu dinilai tidak mengurangi keinginan cakada untuk mengklaim dukungan dari pemerintahan.

"Pas Pilkada, Jokowi sebenarnya sudah lengser, karena Oktober sudah terakhir. Sementara Pilkada, November, tapi itu kalau dilakukan sekarang tentu kandidat yang dapat dukungan PSI bisa mengklaim mendapat dukungan dari putra Presiden yang akan dikaitkan dengan dukungan Presiden sendiri atau dari istana untuk maju pilkada," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

PSI Sulsel Bisa Ikut Ambil Dampak Positif

Menurut Sukri, dukungan dari PSI juga dinilai seksi bagi kandidat cakada nantinya. Sementara PSI juga akan memetik dampak positif berupa legitimasi dan landasan untuk menatap pemilu berikutnya.

"Bagi PSI, eksistensi mereka semakin dilirik sebagai partai politik karena kemarin-kemarin tidak seheboh ini. Kemudian mereka akan mulai diperhitungkan sebagai parpol yang ikut andil dalam upaya pemenangan kepala daerah," kata Sukri.

"Ini juga akan jadi nilai jual PSI ke masyarakat bahwa PSI ternyata bukan sekadar partai anak muda saja, tanda petik tidak banyak melakukan hal, dengan begini PSI ikut mendukung, apalagi kalau dukungannya menang itu akan jadi nilai jual lagi bagi PSI," tambahnya.

Pada Pemilu 2029 mendatang, dukungan PSI ke sejumlah kepala daerah di Pilkada akan jadi bargaining PSI di pilpres maupun pileg. PSI akan semakin diperhitungkan jika dukungannya berhasil menang di pilkada.

"Pada Pemilu berikutnya nanti mereka akan jual portofolio, rekam jejak mereka, kalau punya jejak dukungan dan berhasil menang tentu akan dijual bahwa mereka bukan partai sembarangan," katanya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 3 Tersangka Kerusuhan DPRD Makassar Terancam Dipenjara Seumur Hidup"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads