Demo Tuntut Copot Kades di Polman, Kepala Inspektorat Nyaris Diamuk Massa

Sulawesi Barat

Demo Tuntut Copot Kades di Polman, Kepala Inspektorat Nyaris Diamuk Massa

Abdy Febriady - detikSulsel
Kamis, 13 Jun 2024 17:44 WIB
Demo di Polman diwarnai keributan.
Foto: Demo di Polman diwarnai keributan. (Abdy Febriadi/detikcom)
Polewali Mandar -

Aksi unjuk rasa warga di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), yang menuntut pencopotan Kepala Desa (Kades) Lekopadis bernama Dermawan atas tudingan korupsi diwarnai keributan. Kepala Inspektorat Polman Ahmad Saifuddin yang menemui massa aksi bahkan nyaris menjadi bulan-bulanan.

Pantauan detikcom, Kamis (13/6/2024), aksi unjuk rasa berlangsung di halaman Kantor Bupati Polman, Jalan Manunggal, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali. Keributan bermula ketika Ahmad Saifuddin merebut pengeras suara dari koordinator lapangan aksi bernama Muhammad Rizal.

Massa yang tersulut emosi langsung berupaya menyerang Ahmad Saifuddin namun dihalau petugas keamanan. Massa juga sempat mengejar Ahmad Saifuddin hingga ke dalam kantor Bupati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksinya, massa juga membawa sejumlah spanduk. Salah satunya bertuliskan tuntutan agar Kepala Desa Lekopadis Dermawan dicopot dari jabatannya.

"Insiden seperti tadi kami dari masyarakat sama sekali tidak menginginkan, melihat hal seperti tadi dari pihak inspektorat melakukan bentuk kekerasan baik secara fisik dan itu pandangan masyarakat itu sudah bukan secara profesional, hal seperti itu tadi sama sekali tidak bisa membenarkan, saya masih berbicara dan dia sudah terburu-buru mengambil mik (mikrofon) dari saya," kata koordinator aksi, Muhammad Rizal kepada wartawan, Kamis (13/6/2024).

ADVERTISEMENT

Menurut Rizal, tindakan Ahmad Saifuddin tidak bisa dibenarkan dan akan dilaporkan kepada pihak berwajib. "Persoalan pemukulan tadi akan kita lapor ke Polres," ungkapnya menegaskan.

Diakui Rizal, aksi unjuk rasa digelar sebagai bentuk kekecewaan terhadap Kepala Desa Lekopadis Dermawan yang dianggap telah melakukan korupsi. Dia mendesak agar Dermawan dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Desa Lekopadis.

"Persoalan kenapa demo sekarang ini karena sudah melanggar, di mana korupsi yang pertama dilakukan dengan bahasa tidak akan melakukan korupsi lagi, tapi sekarang ini dia melakukan, itu berarti sudah tidak bertanggung jawab atas apa (kepercayaan) yang diberikan masyarakat lekopadis. Harapan besar kami copot kepala Desa Lekopadis," jelasnya.

Menanggapi tuntutan massa aksi, Pj Bupati Polman Muhammad Ilham Borahima mengaku sudah memerintahkan Tim Inspektorat bersama Dinas Pengembangan Masyarakat Desa untuk turun melakukan pemeriksaan terkait dugaan korupsi yang dilakukan Dermawan. Hanya saja pihaknya belum menerima laporan hasil pemeriksaan tersebut.

"Tuntutan masyarakat Lekopadis ini adalah tuntutan proses yang mengarah pada pelanggaran hukum, maka kita turunkan tim Inspektorat bersama PMD beberapa minggu lalu, dan sampai hari ini hasilnya belum dilaporkan kepada saya seperti apa temuan inspektorat. Oleh karena itu saya belum bisa menyatakan keputusan selanjutnya untuk menyikapi persoalan yang muncul di Desa Lekopadis," ujarnya.

Meski begitu, dia memastikan akan bertindak sesuai aturan jika memang temuan Inspektorat mengarah pada unsur pidana.

"Jika hasil temuan Inspektorat mengandung usur pidana, tentu saya harus bertindak segera menyelesaikan ke jalur hukum. Persoalan ini tetap prinsipnya kita asas praduga tak bersalah," tandas Ilham.

Ilham juga mengaku akan berupaya melakukan mediasi agar persoalan melibatkan massa dengan Ahmad Saifuddin dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

"Kalau insiden tadi, juru bicara (massa) menghendaki supaya ada permohonan maaf. Saya akan melakukan mediasi kepada masyarakat dan kepala Inspektorat," pungkasnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads