Doa Buka Puasa Dzulhijjah dan Waktu Membacanya

Doa Buka Puasa Dzulhijjah dan Waktu Membacanya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Minggu, 09 Jun 2024 16:20 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi doa buka puasa Dzulhijjah. (Foto: Getty Images/Drazen Zigic)
Makassar -

Membaca doa sangat dianjurkan saat buka puasa, termasuk puasa sunnah Dzulhijjah. Lantas, seperti apa bacaan doa buka puasa Dzulhijjah?

Dikutip situs Nahdlatul Ulama, umat muslim dianjurkan untuk mengerjakan puasa 9 hari sebelum Idul Adha. Rasulullah SAW bersabda bahwa mengerjakan puasa sunnah sehari di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah setara dengan setahun berpuasa sunnah.

"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar" (HR At-Tirmidzi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi yang sedang menjalankan puasa sunnah Dzulhijjah, berikut bacaan doa buka puasa Dzulhijjah.

Doa Buka Puasa Dzulhijjah

Pada saat berbuka puasa, umat muslin dianjurkan untuk membaca doa. Adapun doa buka puasa Dzulhijjah sama dengan doa buka puasa pada umumnya.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari situs Nadhlatul Ulama Lampung, terdapat beberapa pilihan doa buka puasa yang dapat dibaca. Pertama, dari Riwayat sahabat Mu'adz bin Zuhrah

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu

Artinya: Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.

Doa buka puasa yang kedua dari Riwayat sahabat Abdullah bin Umar. Berikut ini bacaannya:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Arab Latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'ruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah

Artinya: Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.

Bacaan doa ketiga dari hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar adalah lafadz doa riwayat Mu'adz bin Zuhrah dan ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:

وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.

Artinya: Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.

Kemudian doa puasa yang keempat, dari Sulaiman Bujairimi dalam Kitab Hasyiyah Iqna. Dalam kitab tersebut dijelaskan doa berbuka puasa berikut:

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.

Artinya: Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."

Waktu Membaca Doa Buka Puasa

Masih dari NU Lampung, waktu membaca doa buka puasa yang benar yaitu setelah selesai berbuka. Sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Hasyiyah I'anat at-Thalibin berikut:

(وقوله: عقب الفطر) أي عقب ما يحصل به الفطر، لا قبله، ولا عنده

Artinya: Maksud dari (membaca doa buka puasa) "setelah berbuka" adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I'anah at-Thalibin, juz 2, halaman 279).

Penempatan waktu membaca doa dilakukan setelah selesai berbuka puasa karena memandang makna yang terkandung dalam doa tersebut. Akan tetapi, membacanya sebelum berbuka seperti yang dilakukan kebanyakan orang itu tetap mendapatkan kesunnahan.

Itulah bacaan doa buka puasa Dzulhijjah dan Waktu membacanya. Semoga bermanfaat, detikers.




(alk/alk)

Hide Ads