Pengamat politik, Zulfinas Indra menyebut bakal calon bupati (bacabup) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kepulauan Selayar 2024, Sulawesi Selatan (Sulsel), mesti jeli dalam menentukan bakal calon wakil bupati (bacawabup) atau pendamping. Menurutnya, faktor geopolitik akan jadi salah satu penentu.
Zulfinas yang menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Selayar periode 2008-2013 mengatakan, dengan mencermati dinamika masyarakat dan sosialisasi, sejauh ini bakal calon di Pilkada Selayar masih terkonsentrasi pada tiga figur. Mereka adalah Ady Ansar (Ketua DPD NasDem Selayar), Saiful Arif (Wakil Bupati Selayar), dan Natsir Ali (pengusaha yang juga adik Bupati Selayar, Basli Ali).
"Sampai saat ini belum ada kandidat bacabup yang meyakinkan dari sisi elektabilitas sehingga faktor geopolitik daratan dan kepulauan akan menjadi pertimbangan strategis dalam penentuan bacawabup. Apalagi tiga nama yang mengemuka adalah representasi dari wilayah daratan," ujarnya kepada detikSulsel, Kamis (6/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulfinas menyebut beberapa nama kandidat bacawabup yang mengemuka sebagai representasi wilayah kepulauan adalah Aji Sumarno (Ketua DPC PKB Selayar), Suwadi (Anggota DPRD Selayar Fraksi PKS), Norma Syahrir Wahab (mantan istri Bupati Selayar, Syahrir Wahab), dan Muchtar (Kepala BPKPD Selayar).
"Kalau mencermati hasil pilkada langsung (2005-2020), Selayar dua kali dipimpin orang kepulauan dengan terpilihnya Syahrir Wahab (periode 2005-2015) dan dua kali dipimpin orang daratan dengan terpilihnya Basli Ali (periode 2015-2025)," katanya.
Direktur Eksekutif Fokus Pemilu ini menilai bahwa dengan melihat situasi dan kondisi itu, bacabup maupun bacawabup mesti pintar-pintar menakar kekuatan sebelum menentukan paket atau pasangan. Tentunya, kata dia, hal itu juga bergantung dari lobi partai politik maupun elite terkait.
"Inilah yang membutuhkan kejelian bagi partai politik dalam membangun koalisi dan menentukan bakal pasangan calon bagi kandidat yang akan diusung dalam pilkada," terangnya.
Untuk diketahui, sesuai hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2024, 25 jumlah kursi legislatif terbagi ke delapan partai, yakni Golkar 9 kursi, PAN 4 kursi, PKS 4 kursi, NasDem 3, PDIP 2 kursi, Demokrat 1 kursi, Gerindra 1 kursi, dan PKB 1 kursi. Sementara, untuk mengusung bakal pasangan calon minimal dibutuhkan 20 persen kursi, yaitu 5 kursi.
"Dengan komposisi kursi dan arah koalisi, maka Pilkada Selayar bisa memunculkan sampai 4 pasangan, yaitu 3 dari gabungan partai politik dan 1 dari perseorangan," tutur Zulfinas.
(ata/hsr)