Siswa SD di Lutra Ujian di Sekolah Darurat Imbas Banjir 7 Hari Belum Surut

Siswa SD di Lutra Ujian di Sekolah Darurat Imbas Banjir 7 Hari Belum Surut

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 05 Jun 2024 16:00 WIB
Siswa SD di Luwu Utara ujian semester di sekolah darurat imbas banjir.
Siswa SD di Luwu Utara ujian semester di sekolah darurat imbas banjir. Foto: (Rachmat Aridai/detikSulsel)
Luwu Utara -

Siswa SDN 206 Limbong Wara di Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel), terpaksa melaksanakan ujian semester di sekolah darurat imbas banjir. Banjir sudah 7 hari merendam gedung dan peralatan sekolah.

"Gedung tidak bisa digunakan, semua buku, meja dan bangku terendam banjir," kata Kepala sekolah SDN 206 Limbong Wara, Yohanes Pararu kepada detikSulsel, Rabu (5/6/2024).

Yohanes mengungkapkan sudah tujuh hari gedung SDN 206 Limbong Wara terendam banjir sejak Kamis (30/5) lalu. Hal itu membuat pihaknya harus mendirikan sekolah darurat dengan bahan seadanya sebagai tempat ujian semester bagi peserta didiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami buat sekolah darurat karena anak-anak sudah masuk ujian semester. Bahannya kayu seadanya, kebetulan warga yang bantu bangun," ungkapnya.

Dia mengatakan pihaknya terpaksa melaksanakan ujian semester di tengah banjir yang belum juga surut agar proses pendidikan tidak ketinggalan dengan sekolah lain. Peserta didik pun terpaksa menaiki perahu untuk mengikuti ujian tersebut.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya libur, tapi tidak mungkin juga libur terus karena sudah mau masuk semester baru, jadi kita laksanakan ujian di kondisi seperti ini. Begini kondisinya, anak-anak sama guru naik perahu ke lokasi sekolah darurat," ucapnya.

Terpisah, Kepala BPBD Luwu Utara Muslim Muktar mengatakan dua wilayah yang saat ini masih banjir yakni Kecamatan Malangke Barat dan Baebunta Selatan. Sejauh ini ada 5.227 warga yang terdampak dan 10 gedung sekolah terendam banjir.

"Masih banjir, yang parah tinggal di Kecamatan Malangke Barat dan Baebunta Selatan. Di dua kecamatan itu banyak 5.227 warga yang terdampak, ada juga 10 sekolah yang terendam," ujarnya.

Dia menambahkan, kondisi banjir di dua wilayah tersebut sudah berangsur surut dengan ketinggian banjir sekitar 30 cm. Pihaknya pun hingga kini masih melakukan penanganan untuk menanggulangi banjir tersebut.

"Tapi airnya perlahan surut, kondisi sekarang ketinggian air 30 cm. Kita masih melakukan penanganan, termasuk perbaikan tanggul," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, banjir merendam 24 desa di lima kecamatan Kabupaten Luwu Utara pada Kamis (30/5). Atas bencana tersebut, Pemkab Luwu Utara pun memutuskan memperpanjang status darurat bencana hingga 30 hari ke depan.




(asm/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads