Pertemuan keduanya berlangsung di kediaman pribadi Danny di Jl Amirullah, Makassar, Kamis (30/5) siang. Danny tak menampik pertemuan itu turut membahas mengenai Pilgub Sulsel, meski hanya pembicaraan normatif.
"Saya kira kalau bicara politik saya kira secara standar pasti kita bicara politik. Tapi yang cair-cair aja, karena kami juga bukan orang yang menentukan, yang menentukan tentang pasangan atau tidak pasti partai," ujar Danny kepada wartawan, Kamis (30/5) malam.
Danny beralasan menjamu Indah sebagai sesama alumni Unhas. Mereka rencananya akan menggelar kegiatan bersama di Barru.
"Tapi silaturahmi biasa, saya kira itu hal biasa, apalagi kami sama-sama di alumni Unhas. Kemarin waktu acara di Lutra beliau menjamu kami. Ini pas acara Unhas juga saya juga menjamu beliau," jelasnya.
Danny juga mengaku baru akan melakukan survei simulasi pasangan di akhir Juni. Tak hanya dengan Indah, Danny menyebut simulasi pasangan juga akan dilakukan dengan figur potensial lainnya.
"Saya sendiri belum survei, yang lain sudah survei. Insyaallah saya survei akhir Juni ini insyaallah. Yang kita survei dengan pasangan-pasangan yang paling ideal," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Danny juga merespons soal potensi berpasangan dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Apalagi, Adnan telah menyatakan sikap siap maju pilgub usai mengambil formulir penjaringan calon gubernur di PKB dan Demokrat.
"Itu tadi, kata kuncinya adalah menang. Jadi kalau dengan hitungan... ada dua, survei dengan hitungan, karena survei juga tidak selalu benar. Tapi survei mendekati benar, tapi untuk mendapat yang benar harus ada hitungannya. Misalnya hitungan geopolitik, hitungan antara (jumlah pemilih) milenial dengan kolonial, hitungan tentang kekuatan suara partai kan banyak pertimbangan itu," ujarnya.
Dia mengakui sering berkomunikasi bahkan bertemu dengan Adnan. Namun, kata Danny komunikasi belum membahas Pilgub Sulsel.
"Saya sering ketemu, kalau ketemu biasa. (Komunikasi) Sementara kita yang ringan-ringan," jelasnya.
(asm/sar)