Banjir masih merendam 24 desa di lima kecamatan Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Hingga kini, 3.842 rumah dilaporkan terdampak akibat bencana hidrometeorologi itu.
"Kondisi saat ini 24 desa masih tergenang banjir," kata Kepala BPBD Luwu Utara Muslim Muktar kepada detikSulsel, Kamis (30/5/2024).
Muslim mengungkapkan, dari hasil pendataan BPBD Luwu Utara tercatat 3.842 rumah yang terdiri dari 12.287 jiwa terdampak akibat banjir. Tak hanya itu, sebanyak 10 akses jembatan antardesa juga terputus setelah terendam banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"3.842 rumah dan 12.287 jiwa yang terdampak, itu data sementara untuk hari ini. Akses jembatan antardesa ada kurang lebih 10 yang terputus. Tidak bisa dilalui," ungkapnya.
Dia mengutarakan, melihat kondisi banjir yang terus meluas, pihaknya memutuskan untuk memperpanjang status darurat bencana di Kabupaten Luwu Utara hingga 30 hari ke depan. Menurutnya, hal itu untuk mempercepat penanganan banjir yang saat ini terjadi.
"Kemarin kami tetapkan status darurat 25 April 2024 kemarin, kami perpanjang lagi karena banjir semakin meluas, sampai 30 hari ke depan. Status ini mempercepat penanganan, kemudian penggunaan anggaran kedaruratan juga," ucapnya.
Terpisah, salah seorang warga terdampak di Kecamatan Baebunta Selatan, Rusli mendesak pemerintah menangani secara serius persoalan banjir. Pasalnya, bencana banjir yang terus melanda beberapa wilayah di Luwu Utara membuat aktivitas masyarakat lumpuh.
"Setiap hujan datang langsung banjir, kebun-kebun coklat semua mati, tidak ada aktivitas lumpuh semua. Sudah bertahun-tahun begini, makanya kami minta pemerintah serius, fokus dulu di sini karena banyak warga tersiksa," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir menerjang 24 desa di lima kecamatan di Luwu Utara terjadi sejak Selasa (28/5) sekitar pukul 23.00 Wita. Lima kecamatan yang terdampak diantaranya Kecamatan Malangke Barat, Malangke, Baebunta, Baebunta Selatan dan Kecamatan Sabbang.
Ketinggian banjir yang merendam pemukiman warga mencapai 1 meter hingga 2 meter. Banjir diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Rongkong dan Sungai Baliase.
"24 desa yang terendam banjir berada di Kecamatan Malangke Barat, Malangke, Baebunta, Baebunta Selatan dan Kecamatan Sabbang. Penyebabnya kan karena tanggul Sungai Rongkong dan Baliase masih jebol kemarin, jadi saat hujan intensitas tinggi aliran air langsung ke pemukiman warga," kata Muslim, Rabu (29/5).
(asm/ata)