Andi Rosman-Baso Rahmanuddin Sepakat Duet Lawan Petahana di Pilkada Wajo

Andi Rosman-Baso Rahmanuddin Sepakat Duet Lawan Petahana di Pilkada Wajo

Sahrul Alim - detikSulsel
Rabu, 29 Mei 2024 12:22 WIB
Staf Ahli Sosial Politik Bupati Maros, Andi Rosman resmi berpasangan dengan Ketua DPD II Golkar Wajo, dr Baso Rahmanuddin (DBR) di Pilkada Wajo 2024.
Foto: Staf Ahli Sosial Politik Bupati Maros, Andi Rosman resmi berpasangan dengan Ketua DPD II Golkar Wajo, dr Baso Rahmanuddin (DBR) di Pilkada Wajo 2024. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Birokrat Andi Rosman (AR) sepakat berpasangan dengan Ketua DPD II Golkar Wajo dr Baso Rahmanuddin (DBR) di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Wajo 2024. Keduanya siap mengalahkan pasangan petahana Amran Mahmud-Amran (Pammase) jilid 2 yang sudah didukung PAN dan PKS.

Deklarasi bakal pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Wajo AR-DBR digelar di salah satu kafe di Makassar, Selasa (29/5) dini hari. Kegiatan itu dihadiri sejumlah perwakilan partai politik bakal pengusung pasangan ini, yakni PPP, Gerindra, PDIP Hanura, Demokrat dan NasDem.

"Alhmadulilah malam hari ini saya telah sepakat dengan niat yang sama dengan kakanda saya Andi baso Rahmanuddin untuk berpasangan untuk Pilkada Wajo 2024," ujar Andi Rosman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Staf Ahli Sosial Politik Bupati Maros ini menyampaikan alasan berpasangan dengan DBR dengan berbagai pertimbangan. Dia dengan DBR masih memiliki hubungan keluarga dan memiliki rekam jejak sebagai mantan birokrat.

"Kenapa mesti sama dengan beliau? Pertama karena beliau dengan saya bagian dari keluarga, kedua tujuan dan niat beliau saya tahu persis, dia rela (dulunya) beliau juga birokrasi tulen di Wajo, Pamong yang betul-betul potensi. Tetapi karena niatnya untuk memperbaiki kabupaten wajo sejak 5 tahun lalu beliau telah rela mengorbankan dirinya untuk siap membangun Wajo," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut DBR memiliki tujuan dan visi yang sama dengan dirinya. Andi Rosman juga meminta masukan saran dari bakal partai koalisi dan masyarakat wajo pada umumnya.

"Visi dan misi, tujuan yang baik dimiliki beliau sehingga inilah yang mempersatukan kami sehingga kami telah sepakat untuk bersama-sama mengikuti kontestasi Pilkada Wajo," jelasnya.

Sementara itu, Baso Rahmanuddin turut mengapresiasi pengalaman yang dimiliki Andi Rosman. Dia menyinggung soal hitungan politik agar bisa menumbangkan pasangan petahana Amran Mahmud-Amran (Pammase) jilid 2.

"Saya memilih dan menjatuhkan pilihan saya untuk berpaket dengan adinda saya Andi Rosman ada beberapa pertimbangan rasional yang pertama adalah pertimbangan matematis politis," katanya.

Menurut dia, menyatu dengan Andi Rosman adalah jalan terbaik untuk memenangkan Pilkada Wajo. Hal itu berdasarkan hasil simulasi dalam survei yang dilakukan oleh konsultan politiknya.

"Bahwa di antara semua kandidat yang selama ini mensosialisasikan diri untuk maju Pilkada Wajo, ada 4 yang unggul, Amran Mahmud incumbent, Saya, Andi Rosman dan Andi Tenri Liweng PKB, ini lah yang aktif sosialisasi untuk jadi bakal calon di Wajo," katanya.

"Dinamikanya, saya melihat bahwa dan masukan konsultan berdasarkan pemetaan survei yang dilakukan bahwa untuk melakukan perubahan di Wajo harus memang ada pergantian kepemimpinan. Untuk memudahkan proses pergantian kepemimpinan itu berarti kita harus, maaf, mengalahkan incumbent," tambahnya.

Dari analisis konsultan lembaga survei, lanjutnya, bahwa untuk menumbangkan incumbent di Wajo skemanya adalah pertarungan head to head. Jika lebih dari 2 pasangan calon, kata dia, maka diprediksi petahana akan tetap unggul.

"Hal yang berbeda ketika dicoba head to head ini dilakukan AR-DBR melawan incumben. Menang, begitupun (kalau dibalik) DBR-AR juga menang melawan incumben. Berarti jalan terbaik melawan incumbent adalah skema head to head," jelas DBR.

Dari analisis itu, makanya dia memutuskan untuk tidak egois maju sebagai calon bupati di Pilkada Wajo. Dia juga melihat Andi Rosman sebagai sosok yang bisa membangun koalisi besar jika dirinya jadi calon wakil bupati.

"Dari situlah saya mengambil sebuah konklusi, pilihan, keputusan bahwa ketika head to head menjadi jalan terbaik untuk memenangkan pertarungan di Pilkada Wajo. Ini untuk membawa harapan baru di Wajo, supaya ada perbaikan di Wajo maka head to head adalah jalan terbaik," pungkasnya.




(sar/hmw)

Hide Ads