Analisa Kekuatan Andi Sudirman-Fatma yang Diusul NasDem di Pilgub Sulsel

Analisa Kekuatan Andi Sudirman-Fatma yang Diusul NasDem di Pilgub Sulsel

Sahrul Alim - detikSulsel
Selasa, 28 Mei 2024 09:00 WIB
Foto pertemuan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi.
Foto pertemuan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi saat masih menjabat eksekutif. Foto: (dok. istimewa)
Makassar -

Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi resmi diusulkan DPW NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) ke DPP sebagai bakal pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Sulsel 2024. Bagaimana kekuatannya?

Pakar politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma mengatakan, duet Sudirman-Fatma di Pilgub Sulsel akan menjadi pasangan yang kuat. Dia menilai pengalaman Andi Sudirman sebagai mantan Gubernur menjadi modal yang baik.

"Dua-duanya punya kelebihan, bagi Pak Andi Sudirman tahu betul lapangan karena seingat saya menjelang berakhir jabatannya dia banyak sekali berkeliling. Sejak awal memasang baliho," kata Sukri saat berbincang dengan detikSulsel, Senin (27/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Fatma, juga punya pengalaman sebagai legislatif dan eksekutif. Mantan Wakil Wali Kota Makassar itu telah menunjukkan basisnya dengan terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pileg 2024.

"Sementara Ibu Fatma pada pileg, sebelumnya jadi wakil wali kota, adalah anggota DPR, kemudian kini terpilih lagi. Artinya kan dalam konteks ini punya basis suara. Baru-baru ini lolos dari dapil Sulsel 1 untuk DPR RI," ujar Sukri.

ADVERTISEMENT

Sukri juga menilai Sudirman-Fatma memiliki kekuatan dengan adanya dukungan dari 2 tokoh politik. Ada istri Fatma selaku Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS) dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) yang juga saudara Andi Sudirman.

"Suka atau tidak suka harus diakui pasangan ini di-endorse oleh dua tokoh yakni RMS dan Andi Amran Sulaiman. Dua tokoh ini dianggap punya pengaruh besar di perpolitikan di Sulsel," katanya.

Di sisi lain, Sukri menyebut langkah NasDem Sulsel yang mengumumkan duet Sudirman-Fatma lebih awal adalah langkah yang baik. Keduanya dinilai bisa lebih awal untuk bergerak melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"NasDem mengusung memproklamirkan lebih awal juga bagus karena kalau menghitung waktu kurang dari 4 bulan lagi harus mendaftar. Itu kan artinya tidak lama lagi, kalau sejak awal diproklamirkan ada juga bagusnya, sejak awal sosialisasi berpasangan. Sementara beberapa kandidat masih sibuk melakukan simulasi," ujar Sukri.

Kekurangan Sudirman-Fatma Diumumkan Lebih Awal

Sementara dari sisi kekurangan, kata Sukri, lawan politik juga lebih dini menyusun strategi untuk melakukan perlawanan. Meski, hal itu diakuinya bisa saja sudah dilakukan bakal calon lain di saat intensnya pertemuan Rusdi Masse dengan Amran Sulaiman.

"Ada juga kekurangannya, lawan akan tahu rahasianya dan mencoba mencari penangkalnya, mencari antitesisnya pasangan ini. Itu menjadi sesuatu yang pasti akan dilakukan calon lawannya. Tapi saya kira itu sudah lama dilakukan saat mulai intensnya pertemuan Amran dengan RMS," jelas Sukri.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas ini menyebut langkah NasDem Sulsel lebih dini memproklamirkan pasangan calon usungannya akan memberi tekanan bagi partai lain. Di tengah penjaringan cagub yang dilakukan partai lain, justru NasDem percaya diri mengusul paslon tunggal ke DPP untuk direkomendasikan maju di pilgub.

"Justru ini juga menjadi tekanan kepada partai lain untuk segera mendeklarasikan pasangan yang mereka dukung karena kalau tidak, berkampanye sendiri pasangan ini," katanya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Paket Sudirman-Fatma Tunggu Pleno DPP NasDem

Paket Sudirman-Fatma yang diumumkan DPW NasDem Sulsel ini selanjutnya akan diusulkan ke rapat pleno DPP NasDem. Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse mengatakan keduanya dipilih lantaran memiliki survei elektabilitas yang baik.

"Memang dari segi survei dengan pertimbangan lain banyak. Sehingga pleno DPW NasDem Sulsel mengusulkan ke DPP, nanti DPP yang beri rekomendasi, itu usulan kami dari Sulsel," ujar RMS kepada wartawan usai rapat pleno di Kantor DPW NasDem Sulsel, Minggu (26/5).

Selain survei tinggi, NasDem yang mengantongi 17 kursi di DPRD Sulsel bisa mengusung sendiri tanpa berkoalisi. Meski demikian, RMS mengaku tetap membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lain.

"Tentu lebih banyak lebih bagus supaya dukungannya lebih banyak lagi. Siapa sih orang yang tidak mau diusung," jelasnya.

"Kami berani memutuskan ke DPP karena kursinya cukup. Tadi pertanyaannya apakah masih butuh ini (koalisi) jawabannya butuh karena tambah banyak tambah bagus," tambahnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Duduk Perkara Pendukung Paslon Pilgub Sulsel Saling Lempar Batu"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)

Hide Ads