"Tadi pagi kami telah menerbangkan kloter 15 yang berasal dari Sulsel, yaitu Kabupaten Bantaeng dan Maluku Utara. Dari laporan yang kami terima dan kami melihat langsung di lapangan bahwa kloter 15 ini delay sampai 6 jam," ujar Sekretaris PPIH Embarkasi Makassar Ikbal Ismail kepada wartawan saat konferensi pers di Asrama Haji Sudiang, Jumat (24/5/2024).
Ikbal mengatakan, sebanyak 4 bus yang telah mengangkut jemaah naik ke pesawat sebelum berangkat. Delay ini menyebabkan jemaah haji yang sudah berada di dalam pesawat meminta agar diturunkan.
"Di saat jemaah haji boarding kurang lebih 4 bus naik ke pesawat, pada saat itu pilot menyampaikan bahwa ada masalah pendinginan, ada masalah AC yang tidak aktif atau tidak nyala, untuk itu jemaah meminta untuk diturunkan," jelasnya.
Ikbal mengungkapkan selama delay itu sejumlah jemaah lainnya menunggu di dalam bus. Tercatat 6 bus pengangkut jemaah lainnya belum sempat dinaikkan ke pesawat.
"Jadi ada yang di pesawat ada yang di bus. Jadi 4 bus sudah naik di pesawat, 6 bus masih tetap di bus," katanya.
"Kurang lebih 1 jam mereka di pesawat karena tidak merasa nyaman, tidak nyala AC, mereka minta turun yang 4 bus itu dan menunggu di bandara. Setelah bagus perbaikan AC nya, mereka kami minta untuk naik kembali," tambahnya.
Sementara proses perbaikan untuk AC pesawat tersebut, kata Ikbal, pihak Garuda membutuhkan waktu selama 3 jam. Usai perbaikan, boarding kembali dilakukan pada 05.10 Wita.
"Ada sebagian jemaah merasa kurang nyaman dengan kejadian tidak aktifnya AC (pesawat) Garuda," katanya.
PPIH Embarkasi Makassar bersama pihak Kantor Wilayah Kemenag Maluku Utara langsung ke lokasi melakukan pendekatan ke jemaah. Dia menyebut ada sekitar 40 jemaah yang merasa kurang nyaman dengan kondisi itu.
"Melakukan pendekatan persuasif kepada jemaah kurang lebih 40 orang untuk tetap melanjutkan perjalanannya ke Saudi," jelasnya.
Akhirnya, kata Ikbal, pesawat baru berangkat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menuju Jeddah pada pukul 07.00 Wita. Usai peristiwa itu, pihaknya langsung meminta kepada pihak Garuda untuk memberi klarifikasi soal kejadian itu.
"Alhamdulilah tadi pukul 10.00 Wita kami sudah menerima yang pada intinya apa yang terjadi pada kloter 15 ini, semua tidak ada yang menyukai. Tapi itulah biar kita semua, panitia ikhtiar garuda bagaimana melayani dengan baik tetapi semua ada di tangan Allah," jelasnya.
Dampak lainnya dari peristiwa ini, kata Ikbal, diprediksi akan terjadi keterlambatan pemberangkatan untuk kloter ganjil lainnya. Dia memperkirakan kloter 17 mendatang akan delay juga selama 5 jam.
"Akibat dari delay 6 jam kloter 15 ini akan berdampak ke kloter ganjil. Hitungan kami tadi dengan pihak Garuda kurang lebih delay-nya sekitar 5 jam dari jadwal semula," jelasnya.
Ikbal menambahkan, sampai saat ini pihak Garuda akan memformulasikan agar layanan dari jadwal semula bisa diburu. Diperkirakan akan berdampak delay hingga 3 kloter yakni 17,19 dan 21 yang akan diberangkatkan kemudian.
"Nanti kami tunggu lah apa usaha Garuda bagaimana menormalkan kembali penerbangan sesuai jadwal yang ada. Tapi sampai saat ini 5 jam katanya. Mereka masih berusaha, kalau informasi tadi bisa sampai 2-3 kloter kedepan," pungkasnya.
(sar/sar)