Banjir Terjang 4 Desa di Mappedeceng Luwu Utara, 437 Rumah Terendam

Banjir Terjang 4 Desa di Mappedeceng Luwu Utara, 437 Rumah Terendam

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 24 Mei 2024 15:02 WIB
Banjir di Kecamatan Mappedeceng, Luwu Utara, Sulsel.
Foto: Banjir di Kecamatan Mappedeceng, Luwu Utara, Sulsel. (Dok. BNPB)
Luwu Utara -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 437 rumah yang tersebar di empat desa di Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), terendam banjir. Bencana hidrometeorologi ini mengakibatkan 812 warga terdampak.

Banjir yang menerjang Luwu Utara terjadi pada Kamis (23/5) sekitar pukul 23.30 Wita. Bencana ini diakibatkan hujan deras mengguyur dan memicu luapan Sungai Baliase.

"Pusdalops BNPB mencatat sebanyak 812 jiwa atau 437 KK terdampak banjir," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul Muhari melanjutkan, limpasan air ini melaju hingga ke empat desa di Kecamatan Mappedeceng. Empat desa itu, yakni Desa Kapidi, Desa Cendana Putih 2, Desa Ujung Mattajeng dan Desa Tara Tallu.

"Hasil asesmen sementara, terdapat 437 rumah tergenang air dengan ketinggian berkisar antara 30-100 sentimeter," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Banjir juga berdampak pada empat fasilitas pendidikan, delapan fasilitas ibadah, satu kantor desa, dan 200 hektare lahan pertanian warga. Sebagai bentuk respons cepat, BPBD Kabupaten Luwu Utara bersama unsur TNI-Polri, aparat desa, dan relawan melakukan evakuasi dan penanganan darurat dilokasi.

"Pemerintah setempat juga telah melakukan perpanjangan penetapan status tanggap darurat bencana alam banjir nomor 100.3.3.2/172/IV/2024 selama 90 hari, terhitung mulai tanggal 7 April sampai dengan 5 Juli 2024," ujar Abdul Muhari.

Hingga kini, pantauan visual dilaporkan air sudah mulai berangsur surut. Terkait cuaca, apabila merujuk prakiraan yang dikeluarkan BMKG dua hari ke depan (26/5) untuk wilayah Luwu Utara, dinilai masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan.

"BNPB mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan potensi risiko bencana hidrometeorologi. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lama diharapkan warga yang tinggal di sekitar aliran sungai untuk dapat melakukan evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman," pungkasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads