Sebanyak 8 desa di Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), terisolasi akibat longsor. Longsor juga menyebabkan 8 rumah warga mengalami kerusakan.
"Kalau terisolir kita sekitar masih ada 8 desa sampai hari ini. Yang masih sulit itu Bambang, Bambang Timur, Salukadi, Salobulo, Balatana, Tanete Tomba, Saluassing, Salukepopo paling terisolir, tertutup total," kata Camat Bambang Arvin Ital Putra saat dihubungi, Kamis (23/5/2024).
Alvin mengatakan sejumlah titik longsor di wilayah tersebut sulit dibersihkan. Hal ini dikarenakan bebatuan besar yang ikut menutupi badan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi Poros Mambi-Minanga sudah terbuka, namun Minanga-Rantepalado masih tertutup karena kita menunggu breaker, karena banyak bebatuan besar," ungkapnya.
Dia memastikan longsor tersebut tidak menimbulkan korban. Namun 30 warga dilaporkan mengungsi karena rumahnya tidak bisa ditempati lagi.
"Sampai hari ini kami masih mendata, ada sekitar 8 (rumah rusak karena longsor). Kerusakan bervariasi, ada tertimbun setengah, amblas, boleh dikategorikan rusak parah," tuturnya.
"Korban jiwa nihil, hanya yang mengungsi saja ini yang kami data baru sekitar 30 jiwa," sambung Alvin.
Alvin juga telah mengimbau warga agar tetap mewaspadai longsor susulan. Kondisi ini berpotensi terjadi di tengah cuaca buruk yang diprakirakan masih melanda wilayah Bambang, Mamasa.
"Cuaca belum stabil, masih hujan lagi. Kami sudah buatkan edaran kemarin untuk menghindari daerah rawan longsor sementara, sambil menunggu perkembangan. Kami sudah terbitkan edaran kemarin," ucap Alvin.
Diberitakan sebelumnya, longsor yang menerjang Kecamatan Bambang pada Selasa (21/5). Curah hujan tinggi sejak beberapa hari menyebabkan tebing di sisi jalan dan sekitar permukiman menjadi labil hingga akhirnya longsor.
Salah satu staf desa Saluassing, Andarias berharap pemerintah setempat diharap mengirim alat berat untuk menyingkirkan material longsor yang menutup akses jalan. Longsor yang menutupi jalan menghambat aktivitas warga.
"Kami harapkan ekskavator supaya diturunkan segera agar masyarakat bisa lalu lalang membantu mengevakuasi barang-barang yang bisa dievakuasi," ungkap Andarias.
(sar/hmw)