Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.554 warga dievakuasi imbas erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara. Tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran untuk mengungsikan warga yang terdampak.
"Data sementara per 19 Mei 2024, sebanyak 1.554 jiwa telah dievakuasi ke sejumlah titik pengungsian," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).
Muhari melanjutkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dan sektoral 7 kilometer dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif. Status Awas atau level IV gunung api juga belum dicabut sejak ditetapkan Kamis (16/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya pada Sabtu (18/5), Gunung Ibu mengalami dua kali erupsi pukul 20.08 WIT dan pukul 20.34 WIT. Erupsi yang pertama terekam dengan tinggi kolom abu hingga 4.000 meter di atas puncak berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut," ujarnya.
Dia melanjutkan, erupsi ini juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 9 menit 12 detik. Adapun pada erupsi yang kedua pada pukul 20.34 WIT, tinggi kolom abu teramati setinggi 1.000 meter dari puncak kawah berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 2 menit 7 detik. Suara gemuruh dan dentuman juga terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Api, yang disertai kilatan petir dalam kolom erupsi. Hal itu sempat membuat masyarakat panik," imbuh Muhari.
Muhari mengatakan, bantuan logistik dan peralatan BNPB untuk mendukung upaya penanganan darurat bencana erupsi Gunung Ibu juga telah tiba di Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin (20/5) malam. Bantuan seberat 16 ton itu dikirim langsung dari Jakarta menggunakan pesawat kargo menuju Bandara Sultan Babullah di Kota Ternate.
Adapun rincian bantuan itu meliputi tenda pengungsi 10 unit 20 peti, sembako 500 paket, makanan siap saji 500 paket, hygiene kit 500 paket, matras 500 paket, selimut 500 lembar, genset 5 unit dan masker kesehatan 500 dus.
"Setibanya di Ternate, bantuan gelombang 1 itu langsung diantar menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Ahmad Yani menuju Pelabuhan Jailolo di Halmahera Barat. Setibanya di Jailolo, tiga truk kemudian disiapkan untuk membawa seluruh bantuan logistik dan peralatan itu menuju gudang logistik sementara di Kantor PMI Halmahera Barat," imbuhnya.
(sar/hsr)