"Iya (saya maju di Pilwalkot) Tarakan. Saya kemudian, atas saran sahabat-sahabat semua, ya, bismillah memutuskan untuk ikut andil di kontestasi Pilkada 2024 ini," kata Achmad Usman kepada detikcom, Rabu (15/5/2024) malam.
Achmad mengatakan, secara umum masyarakat di Kota Tarakan menjadikan hasil laut dan perikanan menjadi sumber mata pencaharian utamanya. Menurutnya, potensi ekonomi inilah yang perlu lebih ditingkatkan sehingga dapat memberi manfaat yang signifikan kepada masyarakat.
"Mungkin kita dari aspek ekonomi. Setelah kita berjalan beberapa periodesasi di legislatif, kemudian kita melihat struktur ekonomi yang ada di Tarakan. Memang sebagian besar masyarakat kita itu bergantung di bidang perikanan. Itu bisa dilihat dari kondisi geografisnya dan aktivitas masyarakat di sini," paparnya.
"Dari dukungan masyarakat pesisir itu, kemudian kami berpikir bagaimana mendorong ekonomi perikanan ini terus meningkat. Karena jika kita mengintervensi pada struktur ekonomi, yang sebagian besar pilar ekonominya dari situ, maka itu akan berdampak luas pada pekerjaan lainnya. Entah itu UMKM, jasa transportasi segala macam. Itu saling bersinggungan, bisa saling beririsan. Sehingga kami melihat potensi itu sangat besar," lanjut Achmad.
Di satu sisi, dia menilai selama ini potensi ekonomi yang besar dari sektor perikanan ini kurang dimaksimalkan. Bahkan, kata Achmad, sebagian dari hasil laut dan perikanan di Kota Tarakan diolah dan diekspor oleh negara tetangga dan daerah lainnya di Indonesia.
"Sebagian besar potensi alam yang Kota Tarakan lebih dimanfaatkan negara-negara tetangga, Malaysia misalnya. Hasil-hasil perikanan kita ini kan dikirim ke Malaysia kemudian mereka mengekspor ke negara-negara lain. Prosesnya ada di sana. Begitu juga tambak di sini dikirim ke Jawa Timur, kemudian statistiknya di Jawa Timur yang dapat kemudian mendistribusikan ke daerah-daerah lainnya," ungkapnya.
Achmad pun berkeinginan agar potensi laut dan perikanan ini dititikberatkan di daerah setempat dengan cara industrialisasi dan hilirisasi. Utamanya hasil laut unggulan milik Kota Tarakan seperti udang windu, ikan bandeng, hingga rumput laut.
"Nah kita berharap ada industrialisasi perikanan. Terus hilirisasinya. Mendorong hilirisasi dan industrialisasi di Kalimantan Utara, Kota Tarakan khususnya. Perikanan, ya, ada udang, udang windu, bandeng, rumput laut, dan ada kepiting. Mendorong di sektor itu. Paling tidak ya," tuturnya.
Dia juga menyebut, hal itu bisa dicapai dengan baik jika berada di dalam lingkaran eksekutif. Dia menilai, kewenangan di dalam legislatif tidak cukup jauh untuk menjangkau niatannya demi menggerakkan ekonomi di sektor perikanan.
"Karena melalui legislatif kita sudah lalui, 2 periode. Ternyata, kewenangan di legislatif itu tidak begitu luas sampai dengan eksekusi program. Sehingga kami berpikir untuk merealisasikan, mengeksekusi janji politik, maka perlu juga berpikir ke eksekutif," jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini dirinya telah mengikuti penjaringan cawalkot di 3 parpol lain, seperti PAN, NasDem, dan Hanura. Achmad pun berharap dapat merebut rekomendasi dari ketiga parpol itu dan membangun koalisi untuk mengusung dirinya.
"Di Tarakan sendiri ada 6 kursi syaratnya. Kita di PKB ada 3 (kursi). 50 persen, tentu harus berkolaborasi juga dengan partai-partai lain. Kami sudah mendaftar di PAN, mengikuti penjaringan dan sudah mengembalikan formulir. Di PAN 1 kursi, NasDem 2 kursi, Hanura 3 kursi. Kurang lebih sudah 9 kursi. Tapi tentu kita lihat dinamikanya. Karena yang lain juga ikut mendaftar. Begitu untuk persiapannya ya," bebernya.
Achmad optimis koalisi parpol yang akan mengusung dirinya dapat segera terbentuk. Di sisi lain, menurutnya, PKB Kota Tarakan memiliki nilai tawar yang cukup signifikan usai menjadi pemenang Pemilu legislatif 2019 dan berhasil meraih 15 ribu suara di Pemilu 2024.
"Mulai dari 2014-2024 itu memang berangkat dari kader-kader muda. Alhamdulillah, dari perolehan yang ada kita sudah tunjukkan di 2019 sebagai pemenang Pemilu. Dan di 2024 ini, meskipun (jabatan) Ketua DPRD-nya lepas, tapi kita berhasil menaikkan suara dari 12 ribu menjadi 15 ribu sekian," pungkasnya.
(ata/hmw)