Sederet Anak Eks Kepala Daerah di Sulsel Bakal Maju Pilkada, Ada Mitra-Farid

Sederet Anak Eks Kepala Daerah di Sulsel Bakal Maju Pilkada, Ada Mitra-Farid

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 14 Mei 2024 17:50 WIB
Andi Muhammad Arham Basmin, Farid Kasim Judas, Mitra Fakhruddin MB.
Foto: Andi Muhammad Arham Basmin, Farid Kasim Judas, Mitra Fakhruddin MB. (dok. istimewa)
Palopo -

Sejumlah anak mantan kepala daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal maju di Pilkada 2024. Sejauh ini, ada 3 nama yang berpeluang besar bertarung di Pilkada Enrekang, Luwu, hingga Palopo.

Ketiga anak mantan kepala daerah tersebut yakni anak mantan Bupati Enrekang Muslimin Bando, Mitra Fakhruddin MB; anak mantan Bupati Luwu Basmin Mattayang, Andi Muhammad Arham Basmin; dan anak mantan Wali Kota Palopo Judas Amir, Farid Kasim Judas (FKJ).

Arham sendiri sudah menyampaikan niatannya untuk bertarung di Pilkada Luwu. Arham bahkan sudah menunjuk anggota DPRD Luwu Rahmat sebagai pendampingnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya nyatakan maju itu bukan didorong orang tua, tidak. Momentum saya maju buka atas pilihan Pak Basmin. Cuma memang Pak Basmin mendukung, karena kalau ada jalannya kenapa tidak," kata Arham kepada detikSulsel, Selasa (14/5/2024).

Mitra juga menyatakan diri maju sebagai calon Bupati Enrekang. Anggota DPR RI itu sudah mendapat rekomendasi PAN untuk bertarung di Pilkada nanti.

ADVERTISEMENT

"Iya alhamdulillah, rekomendasi dari DPP PAN sudah saya terima, rekomendasi ini pastinya menjadi modal untuk berjuang di Pilkada," ucapnya.

Selanjutnya, Farid turut mengaku telah mempersiapkan diri untuk Pilwalkot Palopo. Farid berterus terang ingin melanjutkan apa yang dimulai sang ayah, Judas Amir, selama menjabat sebagai Wali Kota Palopo dua periode.

"Pak Judas sebagai Wali Kota Palopo sudah banyak menebar kebaikan, nah kebaikan-kebaikan tidak boleh terhenti. Insyaallah, saya akan menebarkan kebaikan dan melanjutkan pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.

Pakar Singgung Politik Dinasti

Pakar politik Unhas Ali Armunanto mengutarakan, banyaknya anak mantan kepala daerah yang menyatakan diri maju Pilkada di 2024 membuat pilkada nanti menjadi monoton. Menurutnya, anak-anak kepala daerah tersebut mengambil keuntungan menggunakan jaringan politik yang telah dibangun oleh orang tuanya.

"Anak kepala daerah ini adalah proksi dari orang tuanya. Proksi itu artinya perwujudan kekuatan politik seseorang yang direpresentasikan melalui orang lain. Jadi sebenarnya, tetap Basmin di Luwu, pak Judas di Palopo dan Muslimin Bando di Enrekang yang bertarung tapi dalam bentuk wujud anaknya, pasti monoton terus ada kemudahan politik atau privilege yang didapatkan mereka di Pilkada nanti, karena jaringan politik memang sudah dibangun oleh orang tuanya," kata Ali kepada detikSulsel, Selasa (14/5).

Ali menambahkan, kondisi itu juga dipengaruhi banyaknya partai politik yang mengambil jalan instan memanfaatkan anak mantan kepala daerah didorong maju pilkada. Dampak buruknya kata dia, bisa terbentuk politik dinasti di daerah.

"Banyak parpol yang menempuh jalan instan agar tidak terlalu bekerja keras, jadi memanfaatkan lokal strong family untuk meraih kemenangan secara gampang. Pasti ada agenda setting di dalamnya, dan semuanya akan terkait. Dampak buruknya akan muncul dinasti politik di satu daerah, sebenarnya debatable apakah dinasti politik ini berdampak baik atau buruk," ujarnya.

Lebih lanjut, Ali menilai, jika itu terjadi, maka kekuasaan akan selalu terpusat pada satu keluarga saja. Menurutnya, ini akan berdampak buruk karena politik hanya dinikmati pihak tertentu.

"Tapi kalau kita lihat dari konteks sirkulasi kekuasaan, maka kekuasaan itu hanya akan terpusat pada satu keluarga saja, nah itu yang menjadi buruk karena tidak dinikmati oleh kekuatan politik lain, itu efek yang bisa muncul," tandasnya.




(asm/ata)

Hide Ads