RSUD Lasinrang Pinrang Over Kapasitas, Pasien Antre Masuk Rawat Inap

RSUD Lasinrang Pinrang Over Kapasitas, Pasien Antre Masuk Rawat Inap

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 13 Mei 2024 17:00 WIB
RSUD Lasinrang Pinrang.
Foto: RSUD Lasinrang Pinrang. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Pinrang -

Direktur RSUD Lasinrang Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) Moh Inwan Ahsan mengungkap daya tampung RSUD Lasinrang sudah over kapasitas yang mengakibatkan antrean pasien masuk ke rawat inap menjadi lebih lama. Inwan mengaku sudah lama mengusulkan penambahan kamar inap namun belum terealisasi.

"Ini sudah 3 tahun terakhir kondisinya (ruangan perawatan over kapasitas pasien)," kata Inwan Ahsan saat ditemui detikSulsel, Senin (13/5/2024).

Inwan menyampaikan pihaknya juga telah menyampaikan kondisi tersebut saat dilakukan kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) bersama DPRD Pinrang dan masyarakat setempat yang berlangsung Rabu (8/5) lalu. Dia mengungkap lonjakan pasien meningkat sementara ruangan kamar perawatan terbatas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada keterbatasan kamar rawat inap sebab misalnya saat kondisi banyak pasien masuk, ya harus sabar menunggu hingga ada kamar kosong baru bisa masuk," bebernya.

Dia memberikan gambaran, dalam dua bulan terakhir ini pasien yang masuk bisa mencapai 160 sampai 170 pasien. Sementara kapasitas kamar hanya 195 kamar yang dimana 25 kamar di antaranya merupakan kamar khusus yang digunakan untuk penanganan khusus.

ADVERTISEMENT

"Memang harus ada penambahan kamar. Sekitar 50 (kamar) begitu dan itu sudah kami sering ajukan ke pusat selama 3 tahun terakhir lengkap dengan master plan dari kami tetapi selalu mentok," imbuh Inwan.

Inwan mengungkap penyebab over kapasitas ruangnya perawatan di RSUD Lasinrang Pinrang karena terjadi pertambahan jumlah penduduk tiap tahunnya. Sementara ruangan kamar perawatan dan fasilitas lainnya tidak bertambah.

"Jumlah penduduk meningkat sementara ruangan perawatan tidak bertambah. Ini salah satu penyebab (over kapasitas)," paparnya.

Dia berharap ke depan dengan kondisi over kapasitas tersebut, pemerintah pusat bisa membantu untuk membangun gedung baru atau melakukan renovasi gedung yang lama. Sehingga pelayanan kepada warga juga lebih optimal.

"Kalau mau andalkan Pemda, Pemda juga tidak punya anggaran yang banyak, makanya ini kami selama 3 tahun terakhir memperjuangkan ke pusat agar bisa jadi prioritas mendapatkan anggaran perbaikan," tegasnya.




(sar/ata)

Hide Ads