PMI Selayar Andalkan Donor Darah Pengganti Imbas Pendonor Sukarela Kurang

PMI Selayar Andalkan Donor Darah Pengganti Imbas Pendonor Sukarela Kurang

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Kamis, 09 Mei 2024 17:30 WIB
transfusi darah
Foto: Ilustrasi kantong darah. (thinkstock)
Selayar -

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengakui pemenuhan kebutuhan darah selama ini terkadang lambat karena kurangnya pendonor sukarela. Pihaknya pun mengandalkan donor darah pengganti untuk memenuhi kebutuhan.

"Pemenuhan kebutuhan darah selama ini bisa terpenuhi, hanya kadang lambat karena kami kurang sekali pendonor sukarela," ujar Wakil Ketua Bidang Transfusi Darah PMI Selayar, dr Misnah, kepada detikSulsel, Kamis (9/5/2024).

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD KH Hayyung ini pihaknya tetap berupaya maksimal dalam pemenuhan kebutuhan lewat donor pengganti. Donor pengganti adalah donor yang menyumbangkan darah untuk keluarga atau kerabat dengan menggantikan persediaan darah di UTD/PMI dengan golongan darah tidak harus sama dengan pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rata-rata takut mendonor. Jadi, (untuk pemenuhan kebutuhan) yang ada adalah donor pengganti, artinya diambil darahnya (pendonor) nanti ada yang butuh," tuturnya.

Menurut Misnah, rata-rata stok dan kebutuhan darah mencapai 100 kantong per bulan. Sebanyak 30-40 persen golongan darah O, masing-masing 20-25 persen golongan darah A dan B, serta kurang lebih 5 persen golongan darah AB.

ADVERTISEMENT

Jumlah itu, kata dia, idealnya mencukupi kebutuhan. Akan tetapi, terkadang golongan darah antara stok dengan kebutuhan berbeda. Di sisi lain, stok darah punya batas waktu penyimpanan hingga akhirnya mesti dimusnahkan.

"Sebenarnya tergantung kondisi stok. Kalau lagi tidak ada stok, susah untuk semua golongan darah. Masalahnya sangat kurang donor sukarela, jadi yang stok itu adalah darah pengganti yang tidak terpakai pasien," ungkapnya.

Di luar itu, Misnah menegaskan bahwa pelayanan darah sesungguhnya dilakukan UTD RSUD KH Hayyung. PMI Selayar dalam hal ini hanya mitra dalam mencari pendonor.

Sementara itu, Ketua PMI Selayar Saiful Arif mengatakan sebenarnya sudah ada bank darah. Namun, pihaknya tetap mengontrol jumlah stok agar tetap seimbang dengan kebutuhan.

"Yang tersimpan itu tidak boleh terlalu lama karena punya batas kedaluwarsa. Untuk apa kita kumpulkan darah sebanyak-banyaknya, tetapi kemudian tidak terpakai?" tutur Saiful.

Untuk pemenuhan kebutuhan, kata dia, PMI Selayar salah satunya mengandalkan donor pengganti yang darahnya diambil dari pendonor begitu ada kebutuhan.

"Oleh karena itu, hampir tiap hari saya share permintaan darah di grup-grup WhatsApp. Di dalamnya saya kirimkan daftar (golongan darah, nama pendonor, dan nomor kontak). Mereka yang ada dalam daftar itu berarti siap membantu," ucapnya.




(sar/ata)

Hide Ads