Kepsek SMAN 2 Dogiyai Minta Maaf Soal Siswa Pawai Bintang Kejora

Kepsek SMAN 2 Dogiyai Minta Maaf Soal Siswa Pawai Bintang Kejora

Muh. Wibhysono Putra Barata - detikSulsel
Rabu, 08 Mei 2024 14:32 WIB
Siswa SMA di Dogiyai pawai kelulusan mengenakan atribut Bintang Kejora. Dokumen Istimewa
Foto: Siswa SMA di Dogiyai pawai kelulusan mengenakan atribut Bintang Kejora. Dokumen Istimewa
Dogiyai -

Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 2 Dogiyai, Papua Tengah, Fredy Yobee memberikan klarifikasi terkait kontroversi perayaan kelulusan siswanya yang menggunakan baju bergambar bendera Bintang Kejora. Ia meminta maaf terkait ulah siswanya.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut, yang terjadi tanpa sepengetahuan kami dan rekan-rekan guru lainnya," kata Fredy dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (7/5/2024).

Fredy mengatakan aksi itu direncanakan oleh para siswanya tanpa sepengetahuan pihak sekolah. Hal tersebut diatur tanpa melibatkan pihak sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal itu merupakan tindakan murni dari para siswa yang lulus dan di luar kendali kami," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa saat itu dirinya dipaksa oleh para siswa untuk mengikuti pawai keliling kota Moanemani. Fredy diarak oleh para siswanya dengan cara ditandu.

ADVERTISEMENT

Namun hingga saat ini, pihak kepolisian belum dapat meminta keterangan dari para siswa kelas XII yang terlibat dalam arak-arakan di Dogiyai pada Senin (6/5) lalu.

Diberitakan sebelumnya, siswa SMA Negeri 2 Dogiyai sempat mencegat polisi sebelum merayakan kelulusan dengan memakai baju bergambar Bintang Kejora. Para aparat kepolisian dicegat saat ingin melakukan patroli untuk mengimbau siswa tidak melakukan pawai kelulusan.

"(Senin) pagi sekira pukul 09.30 Wit anggota kami melakukan patroli dan monitoring pengumuman kelulusan Kelas 12 di SMU (SMA) Negeri 2 Dogiyai yang dipimpin Ipda Agustinus Rirey bersama anggota," kata Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju, Selasa (7/5).

Sarraju menerangkan beberapa siswa SMA Negeri 2 Dogiyai kemudian mencegat aparat masuk ke sekolahnya. Para siswa tersebut mencegat aparat di gerbang sekolah.

"Namun pada saat ingin masuk ke dalam halaman sekolah untuk melakukan himbauan terhadap para siswa untuk tidak melaksanakan pawai atau long march namun dihalangi oleh beberapa siswa yang berjaga di pintu gerbang sekolah," bebernya.




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads