Pawai Kostum Bintang Kejora SMAN 2 Dogiyai Meski Dilarang Polisi

Papua Tengah

Pawai Kostum Bintang Kejora SMAN 2 Dogiyai Meski Dilarang Polisi

Juhra Nasir - detikSulsel
Rabu, 08 Mei 2024 06:30 WIB
Siswa SMA di Dogiyai pawai kelulusan mengenakan atribut Bintang Kejora. Dokumen Istimewa
Foto: Siswa SMA di Dogiyai pawai kelulusan mengenakan atribut Bintang Kejora. Dokumen Istimewa
Dogiyai -

Siswa SMA Negeri 2 Dogiyai, Papua Tengah, nekat mengenakan kostum bergambar Bintang Kejora saat menggelar pawai merayakan kelulusan. Aparat kepolisian yang melakukan patroli sempat melarang arak-arakan itu namun tidak diindahkan.

Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju mengatakan, pawai itu berlangsung di Kota Moanemani, Dogiyai, Senin (6/5) pagi. Sarraju mulanya menurunkan personel untuk melakukan pemantauan di sekolah yang terletak di Jalan Tokapo, Distrik Kamu tersebut.

"Memang (Senin) pagi sekira pukul 09.30 WIT anggota kami melakukan patroli dan monitoring pengumuman kelulusan Kelas XII di SMA Negeri 2 Dogiyai," kata Sarraju dalam keterangannya, Selasa (7/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sarraju menuturkan, personelnya telah memberikan imbauan kepada siswa agar tidak menggelar pawai. Seruan itu, kata dia, dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

"Saat ingin masuk ke dalam halaman sekolah untuk melakukan imbauan terhadap para siswa untuk tidak melaksanakan pawai atau long march, namun dihalangi oleh beberapa siswa yang berjaga di pintu gerbang sekolah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Belakangan, rombongan siswa itu ternyata tetap menggelar arak-arakan di jalanan. Kepala SMAN 2 Dogiyai Fredy Yobee bahkan ikut dalam pawai yang viral di media sosial tersebut.

Dalam foto beredar, Fredy tampak duduk di kursi sembari ditandu menggunakan bambu. Saat itu, Fredy terlihat mengenakan topi dan berpakaian dinas.

Sarraju menuturkan, penyidik sudah melakukan klarifikasi kepada Fredy terkait aksi siswanya. Fredy justru beralasan dipaksa siswanya untuk ikut dalam pawai tersebut.

"Saat itu dirinya (Fredy) ditodong oleh para siswa untuk mengikuti arak-arakan keliling Kota Moanemani dengan cara ditandu," ungkap Sarraju.

Kepala SMAN 2 Dogiyai Minta Maaf

Sarraju mengemukakan, pihak sekolah meminta maaf atas kejadian itu. Dia mengatakan aksi tersebut di luar kontrol SMAN 2 Dogiyai.

"Kepala Sekolah SMA 2 Dogiyai Fredy Yobee mewakili guru-guru menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut," kata Sarraju.

Pihaknya juga sudah meminta keterangan empat guru SMAN 2 Dogiyai. Namun tenaga pendidik berdalih tidak mengetahui adanya aksi pawai itu.

"Itu tanpa sepengetahuan kami dan guru-guru lain. Itu murni tindakan dari para siswa yang di luar kontrol kami," kata Sarraju menirukan pernyataan Fredy.

Sarraju menuturkan, persoalan ini masih akan ditindaklanjuti. Pasalnya, sejumlah siswa beratribut Bintang Kejora dalam pawai itu belum memenuhi panggilan polisi.

"Sudah dipanggil untuk datang tapi belum ada yang datang. Panggil lewat guru-gurunya juga tapi belum ada," pungkasnya.




(sar/sar)

Hide Ads