Polisi tengah mendalami aksi siswa SMA Negeri 2 Dogiyai, Papua Tengah yang merayakan kelulusan menggunakan baju bergambar Bintang Kejora. Kepala sekolah (Kepsek) dan 4 guru SMAN 2 Dogiyai diperiksa terkait kejadian tersebut.
"Sat Reskrim Polres Dogiyai melakukan klarifikasi terhadap kepala sekolah dan guru sebanyak 4 orang sehubungan kejadian kemarin," kata Kapolres Dogiyai Kompol Sarajju kepada detikcom, Selasa (7/5/2024).
Sarajju mengatakan Kepsek SMAN 2 Dogiyai Fredy Yobee meminta maaf atas kejadian tersebut. Fredy juga menegaskan bahwa aksi siswanya tanpa sepengetahuannya maupun guru di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepala Sekolah SMA 2 Dogiyai Fredy Yobee mewakili guru-guru menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut," katanya.
"Itu tanpa sepengetahuan kami dan guru-guru lain. Itu murni tindakan dari para siswa yang diluar kontrol kami," tambah Sarajju meniru pernyataan Kepsek SMAN 2 Dogiyai.
Dia menambahkan pihaknya telah memanggil siswa yang melakukan pawai dengan baju bergambar bendera Bintang Kejora. Namun sampai saat ini belum ada yang datang.
"Sudah dipanggil untuk datang tapi belum ada yang datang. Panggil lewat guru-gurunya juga tapi belum ada sampai sore tadi," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, siswa SMAN 2 Dogiyai melakukan long march di pasar untuk merayakan kelulusannya. Dalam foto yang beredar di media sosial sejak Senin (6/5), para siswa tampak mengenakan baju bergambar bendera Bintang Kejora (BK).
"Iya itu benar (siswa gunakan atribut BK)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada detikcom, Selasa (7/5).
(hsr/hsr)