Tim Basarnas mengevakuasi warga di Desa Kaili, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang terjebak banjir dengan menggunakan metode flying fox untuk menyeberangi sungai. Sebanyak 8 warga Desa Kaili yang dievakuasi, satu diantaranya merupakan lansia lumpuh.
"Benar, tim kami tadi melakukan evakuasi terhadap 8 warga di Desa Kaili," kata Kepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel kepada wartawan, Senin (6/5/2024).
Maxianus mengungkapkan, warga yang dievakuasi dari Desa Kaili, Kecamatan Suli Barat sebanyak 8 orang yang terdiri dari 4 orang dewasa, 3 anak-anak, dan 1 lansia lumpuh. Kata dia, tim melakukan evakuasi dengan menggunakan metode flying fox dengan menyeberangi Sungai Suli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Metode yang kami gunakan adalah flying fox untuk menyeberangi Sungai Suli," ungkapnya.
Dia mengutarakan, warga tersebut dievakuasi ke posko pengungsian yang berada di Kecamatan Suli. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan pokok di Desa Kaili semakin menipis.
"Kemudian, lansia yang mengalami lumpuh itu harus membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Maka dari itu, kami mengevakuasi untuk membawa mereka ke posko pengungsian," ucapnya.
Maxianus menambahkan, saat ini tercatat sebanyak 11 warga yang meninggal dunia akibat bencana longsor dan banjir bandang di Luwu. Satu korban dinyatakan masih hilang bernama Mutimita (5).
"Data saat ini masih 11 korban jiwa, satu masih dinyatakan hilang bernama Mutimita umur 5 tahun. Sebanyak 6 tim kami bentuk untuk melakukan proses pencarian korban," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga di Desa Tibussan, Kecamatan Latimojong juga meminta dievakuasi. Pasalnya, warga di desa tersebut merasakan tanah tempat mereka tinggal mengalami pergerakan.
"Kurang lebih 150 KK di Desa Tibussan, logistik sudah masuk tapi obat-obatan belum. Warga minta dievakuasi ke Belopa karena mereka sudah ketakutan di sana," ucap Sekdes Tibussan Munawi kepada detikSulsel, Senin (6/5).
(ata/ata)