Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespons terkait kepastian partainya bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Cak Imin juga menanggapi pesan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk tidak mengajak orang toxic ke dalam kabinet.
Cak Imin menjawab sederet persoalan itu usai memberikan pembekalan kepada bakal calon kepala daerah (cakada) zona Sulawesi yang akan diusung PKB di Hotel Four Point by Sheraton, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (5/5/2024). Acara itu dihadiri 230 cakada yang telah mendaftar di DPC dan DWP PKB dari enam provinsi di Pulau Sulawesi, yakni Sulsel, Sulteng, Sultra, Sulut, Sulbar dan Gorontalo.
Dalam kesempatannya, Cak Imin turut menitipkan agenda perubahan kepada bakal cakada. Dia ingin cakada yang diusung PKB bisa memenangkan Pilkada serentak 2024 dan mendorong keberlanjutan pembangunan.
"Kita ingin agenda perubahan tetap dilaksanakan sehingga kita tidak salah dalam menerapkan strategi pembangunan. Saya titip kepada calon kepala daerah selain kita menang kita harus betul-betul pintar melaksanakan cita-cita dan agenda perubahan," kata Cak Imin.
Cak Imin Beri Kepastian Gabung Koalisi 20 Oktober
Cak Imin belum memberikan kepastian akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Cak Imin menegaskan PKB akan menentukan sikap setelah Prabowo-Gibran dilantik menjadi presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang.
"Masuk koalisi atau tidak kan, nanti kita lihat tanggal 20 Oktober. Di situ akan terlihat koalisi yang sesungguhnya kayak apa," kata Cak Imin.
Dia menegaskan saat ini PKB dalam posisi sudah menerima hasil Pilpres 2024. Cak Imin mengatakan partainya tetap akan memberikan masukan untuk pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
"Yang penting buat PKB hari ini adalah mengakhiri proses kompetisi pilpres dan menitipkan agenda-agenda pada presiden terpilih agar agenda perubahan itu terlaksana," ucapnya.
Cak Imin mengaku sudah bertemu dengan Prabowo. Dalam pertemuan itu, Cak Imin menitipkan agenda perubahan kepada Presiden terpilih 2024-2029.
"(Pertemuan dengan Prabowo) Bagus, menerima masukan-masukan kita untuk menjadi agenda nasional," imbuh Cak Imin.
Respons soal Luhut Minta Tak Ajak 'Orang Toxic'
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berpesan kepada Prabowo untuk tidak mengajak orang toxic atau bermasalah dalam pemerintahannya kelak. Cak Imin menganggap pernyataan Luhut tersebut memang merupakan keinginan semua pihak.
"Ya toxic pasti bukan hanya harapan Pak Luhut. Siapapun ingin kepemimpinan kabinet yang baik. Jadi bagaimana kriterianya pasti paham," tegas Cak Imin.
Diketahui, Luhut menyampaikan pesan itu saat menghadiri dalam acara 'Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth' di Jakarta, Jumat (3/5). Namun tidak disebutkan sosok orang toxic yang dimaksud Luhut.
"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita," ujar Luhut dikutip dari detikNews yang melansir Antara.
Omongan Luhut itu didasari dari pengalamannya selama bertugas dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Luhut menilai permasalahan dalam pemerintahan Indonesia adalah regulasi-regulasi oleh pemerintah yang bertentangan dengan kepentingan nasional.
Luhut mengklaim masalah-masalah itu sudah diperbaiki. Luhut pun mendorong digitalisasi sistem pemerintahan Indonesia yang terintegrasi sebagai solusi mengatasi problem tersebut.
"Saya bilang ke Presiden, 'Pak, kalau Bapak tidak berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintah yang terintegrasi), kita tidak akan maju. Jadi, kita harus mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini," terangnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
(sar/ata)