Cak Imin Respons Omongan Luhut Agar Prabowo Tak Ajak Orang Toxic

Cak Imin Respons Omongan Luhut Agar Prabowo Tak Ajak Orang Toxic

Sahrul Alim - detikSulsel
Minggu, 05 Mei 2024 12:55 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Foto: Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menanggapi omongan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan agar Presiden terpilih 2024-2028, Prabowo Subianto tidak mengajak orang toxic dalam pemerintahannya. Cak Imin menilai harapan Luhut merupakan keinginan semua pihak.

"Ya toxic pasti bukan hanya harapan Pak Luhut," kata Cak Imin usai memberikan arahan kepada bakal calon kepala daerah (cakada) yang akan diusung PKB di Hotel Four Point by Sheraton, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (5/5/2024).

Cak Imin menganggap Prabowo-Gibran memiliki kriteria terkait figur yang akan diajak dalam kabinetnya kelak. Dia berharap yang terbaik bagi pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.

"Siapapun ingin kepemimpinan kabinet yang baik. Jadi bagaimana kriterianya pasti paham," tambah Cak Imin.

Diketahui, Luhut berpesan kepada Prabowo agar tidak membawa orang toxic atau bermasalah ke kabinetnya. Hal itu disampaikan Luhut dalam acara 'Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth' di Jakarta, Jumat (3/5).

"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita," ujar Luhut dikutip dari detikNews yang melansir Antara.

Omongan Luhut itu didasari pengalaman yang diperolehnya selama bertugas dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Luhut menilai permasalahan dalam pemerintahan Indonesia adalah regulasi-regulasi oleh pemerintah yang bertentangan dengan kepentingan nasional.

Masalah-masalah itu kata dia, sudah diperbaiki. Luhut pun mendorong digitalisasi sistem pemerintahan Indonesia yang terintegrasi sebagai solusi mengatasi problem tersebut.

"Saya bilang ke Presiden, 'Pak, kalau Bapak tidak berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintah yang terintegrasi), kita tidak akan maju. Jadi, kita harus mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini," pungkasnya.


(sar/hsr)

Hide Ads