"Alhamdulillah, material semuanya sudah dibersihkan jadi jalan sudah bisa dilewati kendaraan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang Arsil Bagenda kepada detikSulsel, Jumat (3/5/2024).
Arsil mengungkapkan, Poros Enrekang-Toraja tepatnya di Desa Pinang dan Kulinjang, Desa Tuara, Kecamatan Enrekang kembali bisa dilalui sejak pukul 18.00 Wita. Dia mengatakan ruas Jalan Trans Sulawesi itu tertutup material longsor selama 11 jam.
"Ruas jalan Poros Enrekang-Toraja sempat tertutup selama 11 jam karena material longsor terjadi jam 7 pagi tadi," ungkapnya.
![]() |
Dia mengaku pihaknya sempat kesulitan membersihkan material longsor yang menutupi badan jalan. Apalagi kondisi tebing longsor yang labil membuat proses pembersihan sempat terhambat.
"Sempat kesulitan, karena banyaknya material longsor, terus batu besar. Kemudian kita lihat tanah masih labil juga makanya sempat terhambat karena mempertimbangkan keselamatan anggota," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, ruas Jalan Poros Enrekang-Toraja tepatnya di Desa Pinang, tertutup longsor hingga akses lalu lintas lumpuh total sekitar pukul 07.00 Wita, pagi tadi. Longsor terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah tersebut.
Tak hanya itu, longsor juga menerjang Desa Rante Mario di Kecamatan Malua, hingga Desa Salukanan dan Desa Kaluppi di Kecamatan Enrekang.
"Banyak titik yang longsor. Sementara kami sebar tim untuk penanganan," ujar Arsil kepada detikSulsel, Jumat (2/5).
(hsr/hsr)