25+ Contoh Bioteknologi Konvensional Lengkap dengan Ciri hingga Manfaatnya

25+ Contoh Bioteknologi Konvensional Lengkap dengan Ciri hingga Manfaatnya

Nur Riona - detikSulsel
Senin, 29 Apr 2024 22:00 WIB
Kenaikan harga kedelai impor berdampak pada harga tempe dipasaran. Kementerian Pedagangan pun memberi sinyal bahwa harga tahu dan tempe akan kembali naik.
Ilustrasi bioteknologi konvensional (Foto: Grandyos Zafna)
Makassar -

Bioteknologi konvensional atau sederhana telah ada sejak zaman dulu untuk memudahkan kehidupan manusia. Lantas, seperti apa contoh bioteknologi konvensional?

Mengutip dari buku Bioteknologi oleh Aziz Rahmantio, bioteknologi adalah ilmu yang memanfaatkan organisme dalam proses produksi untuk menghasilkan barang berguna. Sedangkan bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang sudah digunakan sejak lama.

Teknik ini sudah dimanfaatkan sebelum perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, bioteknologi konvensional umumnya masih menggunakan teknik sederhana seperti fermentasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun sudah berusia lama, bioteknologi masih digunakan sampai sekarang. Misalnya dalam beberapa pengolahan makanan, pertanian, peternakan, hingga pengobatan.

Nah, untuk lebih memahaminya, berikut contoh bioteknologi konvensional lengkap dengan penjelasan, ciri, hingga manfaatnya. Yuk disimak!

ADVERTISEMENT

Contoh Bioteknologi Konvensional

Kembali mengutip buku Bioteknologi oleh Aziz Rahmantio, serta modul Mata Pelajaran IPA Bioteknologi Bab 9, terdapat beberapa contoh penerapan bioteknologi konvensional dalam berbagai bidang antara lain:

Bioteknologi Konvensional dalam Pengolahan Makanan

Bioteknologi dalam proses pengolahan makanan umumnya berupa teknik fermentasi. Teknik ini memanfaatkan mikroorganisme atau jamur tertentu untuk mengolah makanan. Contohnya yaitu:

  1. Kue dan roti-rotian berbahan dasar tepung gandum yang memanfaatkan bakteri Saccharomyces cerevisiae.
  2. Tape singkong atau ketan yang diolah menggunakan ragi dan bakteri Saccharomyces cerevisiae.
  3. Tempe yang berasal dari kacang kedelai yang difermentasikan oleh bakteri Rhizopus s.
  4. Sayur asin, umumnya berbahan dasar sawi hijau. Sayuran ini kemudian diolah menggunakan bakteri asam laktat.
  5. Nata de coco berasal dari air kelapa yang kemudian difermentasikan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum.
  6. Kecap yang juga berbahan dasar kedelai diolah dengan memanfaatkan jamur Aspergillus wentii.
  7. Oncom terbuat dari ampas kedelai yang difermentasikan menggunakan Neurospora sp.
  8. Keju yang berasal dari susu yang difermentasikan dengan memanfaatkan bakteri Streptococcus lactis.
  9. Yogurt berbahan dasar susu yang diolah dengan menggunakan bakteri Streptococcus lactis dan Propionibacterium shermanii.
  10. Mentega yang terbuat dari susu sapi difermentasikan menggunakan Streptococcus Lactis dan Lectonostoceremoris.
  11. Asinan sayur atau acar yang juga memanfaatkan asam laktat atau Lactobacillus bulgaricus.
  12. Cuka yang merupakan etanol hasil fermentasi anaerob oleh ragi. Etanol tersebut yang dioksidasi oleh bakteri asam asetat.
  13. Kopi berbahan dasar biji kopi yang difermentasi menggunakan mikroorganisme Erwinia dissolvens
  14. Pembuatan minuman tuak, brem, dan sake yang dihasilkan dari fermentasi beras ketan menggunakan jamur Aspergillus oryzae.
  15. Wine dengan bahan dasar anggur yang difermentasikan menggunakan bakteri Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus.
  16. Bir terbuat dari biji padi yang dulunya berasal dari malt. Malt tersebut mengandung enzim amilase yang nanti dapat difermentasikan oleh jenis khamir tertentu.
  17. Beberapa minuman beralkohol juga dapat dibuat menggunakan tetes tebu yang difermentasi. Hasilnya kemudian akan disuling untuk mendapatkan alkohol berkadar tinggi.

Bioteknologi Konvensional dalam Bidang Pertanian

Ada beberapa bioteknologi konvensional yang digunakan pada bidang pertanian, yaitu:

  1. Pupuk kompos, yang berasal dari limbah organik tanaman dan kotoran binatang. Limbah tersebut akan difermentasikan dengan bantuan mikroba.
  2. Hidroponik, adalah teknik bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, melainkan memanfaatkan air.
  3. Penyeleksian tanaman jenis mustard untuk menghasilkan tanaman seperti kembang kol, brokoli, kubis, dan kolabri.
  4. Pembastaran atau persilangan adalah perkawinan dua individu tanaman yang memiliki varietas berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan tanaman pangan dengan varietas unggul.
  5. Kultur jaringan yang berarti membudidayakan suatu jaringan hidup menjadi menjadi jenis baru, tapi masih memiliki sifat yang sama dengan induknya.

Bioteknologi Konvensional dalam Bidang Peternakan

Penyeleksian hewan untuk mendapatkan jenis yang lebih baik. Misalnya, seleksi domba Ankon yang berkaki pendek dan bengkok dengan sapi Jersey. Penyeleksian ini dilakukan untuk mendapatkan jenis susu yang dengan krim lebih banyak.

Bioteknologi Konvensional dalam Bidang Industri

Penerapan teknik bioremediasi, yaitu sebuah proses melibatkan mikroba untuk mengubah limbah logam berat dengan zat berbahaya menjadi kurang berbahaya. Mikroba yang digunakan adalah Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida.

Bioteknologi Konvensional dalam Pengobatan dan Kesehatan

Pembuatan antibiotik dengan memanfaatkan jamur atau bakteri.

Vaksin berasal dari mikroorganisme yang telah dihilangkan toxinnya sebelum digunakan pada tubuh manusia. Vaksin ini digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Ciri Bioteknologi Konvensional

Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa ada beberapa ciri yang dimiliki bioteknologi konvensional yaitu:

  1. Memanfaatkan bantuan mikroorganisme atau makhluk hidup secara langsung untuk mengolah barang atau jasa.
  2. Menggunakan cara-cara yang masih tradisional.
  3. Menggunakan peralatan yang sederhana.
  4. Menggunakan hasilnya secara langsung.
  5. Telah dikenal sejak lama oleh peradaban manusia.
  6. Menggunakan mikroorganisme yang masih terbatas.

Manfaat Bioteknologi

Secara umum bioteknologi baik yang digunakan sejak dulu maupun yang modern memiliki beberapa manfaat antara lain:

  1. Bioteknologi konvensional maupun yang telah banyak dikembangkan telah banyak menghasilkan obat-obatan yang lebih murah dan efektif.
  2. Bioteknologi dapat mengurangi pencemaran lingkungan melalui proses daur ulang yang memanfaatkan bakteri dan mikroorganisme.
  3. Bioteknologi menghasilkan antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
  4. Meminimalisir resiko-resiko kegagalan pada bidang pertanian, peternakan, hingga kesehatan yang pernah terjadi sebelum bioteknologi dikenal.
  5. Minimnya resiko kegagalan dapat meningkatkan produksi pada bidang pertanian dan peternakan, serta meningkatkan kualitas pada bidang kesehatan.

Perbedaan Bioteknologi Konvensional dengan Modern

Mengutip dari laman Binus University, ada beberapa hal yang membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern yaitu:

Ruang Lingkup

Bioteknologi konvensional memiliki ruang lingkup yang terbatas pada fungsi keseluruhan mikroorganisme. Selain itu, bioteknologi ini tidak memerlukan proses rekayasa.

Sedangkan bioteknologi modern memakai mikroorganisme dan komponennya secara langsung. Prosesnya juga membutuhkan prinsip ilmiah seperti rekayasa genetika.

Teknik

Teknik yang kebanyakan digunakan pada bioteknologi konvensional adalah fermentasi. Sedangkan bioteknologi modern sudah menggunakan rekayasa dan teknologi reproduksi.

Keahlian

Bioteknologi konvensional umumnya diwariskan secara turun-temurun sehingga dapat dipelajari secara otodidak. Bioteknologi yang berkembang saat ini biasanya membutuhkan seorang yang memang ahli dan kompeten di bidang tersebut.

Produk yang Dihasilkan

Bioteknologi tradisional kebanyakan menghasilkan produk-produk fermentasi. Contohnya seperti minuman beralkohol, yogurt, roti, kecap, dan sebagainya.

Di sisi lain, bioteknologi modern telah menghasilkan produk atau jasa yang sifatnya lebih ilmiah. Misalnya rekayasa jaringan dan DNA, tumbuhan transgenik, hingga kloning DNA.

Nah, demikianlah contoh bioteknologi konvensional lengkap dengan penjelasan hingga manfaatnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads