.webp)
Rumah Makan (RM) Puti Bungsu di Kota Ambon, Maluku, menyajikan nasi padang berisi belatung yang dipesan Ditreskrimsus Polda Maluku. RM Puti Bungsu kini ditutup dan dipasangi garis polisi.
"Makanan pesanan di menunya (ikan) itu su (sudah) ponoh (penuh) belatung. Kita lalu mengamankan TKP (menutup rumah makan) dengan memasang police line," kata Kanit I Subdit I Indag Ditreskrimsus Polda Maluku AKP Pieter F. Matahelemual kepada detikcom, Sabtu (27/4/2024).
"Tujuan lainnya supaya status quo dari rumah makan itu tetap terjaga dan masyarakat juga tidak lagi makan di situ," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditreskrimsus Polda Maluku memesan makanan di RM Puti Bungsu untuk personel dan wartawan saat konferensi pers penetapan mantan Wali Kota Tual Adam Rahayaan sebagai tersangka pada Jumat (26/4). Awalnya, seorang wartawan TV bernama Usman Mahu membuka makanan dan melihat belatung keluar dari ikan.
"Untuk barang bukti (makanan berisi belatung) itu sudah kita amankan. Barang bukti itu juga akan dibawa ke BTKL untuk diperiksa," bebernya.
Pieter mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi terkait penemuan belatung dalam makanan tersebut pada Sabtu (27/4). Saksi diperiksa di antaranya wartawan, pemilik rumah makan dan pramusaji.
"Sudah kita periksa sejumlah saksi baik dari pihak RM Puti Bungsu dan wartawan juga sudah olah TKP," jelasnya.
Pieter menambahkan kasus ini masih dalam tahap pendalaman. Polresta Ambon juga dilibatkan untuk mengusut kasus ini.
"Proses lanjutnya akan katong (kita) lakukan bersama dengan Polresta Ambon. Tapi untuk pengembangannya katong (kita) belum bisa sampaikan, karena belum ada hal signifikan," pungkasnya.
(hsr/ata)
