AHY Resmikan Ruang Pengaduan Masalah Pertanahan di Kantor BPN Sulsel

AHY Resmikan Ruang Pengaduan Masalah Pertanahan di Kantor BPN Sulsel

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Sabtu, 27 Apr 2024 21:00 WIB
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat meresmikan Balla Pa’jammakkang di Kanwil BPN Sulsel.
Foto: Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat meresmikan Balla Pa'jammakkang di Kanwil BPN Sulsel. (Ahmad Nurfajri Syahidallah/detikSulsel)
Makassar -

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meresmikan ruang pengaduan yang diberi nama 'Balla Pa'jammakkang' di Kantor Wilayah BPN Sulawesi Selatan (Sulsel). AHY berharap ruang mengadu tersebut dimanfaatkan dengan baik dan dapat melahirkan hasil yang responsif dan komprehensif.

Peresmian ruang terpadu ditandai dengan pengguntingan pita oleh AHY dan didampingi oleh Kepala Kanwil BPN Sulsel Tri Wibisono yang berlangsung pada Sabtu (27/4/2024). AHY awalnya mengatakan ruang mengadu merupakan bukti inovasi layanan dari BPN Sulsel kepada masyarakat.

"Saya senang dan tentunya bangga karena setelah saya berkeliling melihat dan mendengarkan secara langsung pegawai Kanwil BPN di Sulsel ini. Saya optimis bahwa Kanwil bisa semakin maju, modern, dengan berbagai inovasi dan kreativitasnya," kata AHY kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY juga menyebut, dengan kehadiran layanan itu, isu terkait pertanahan dapat diselesaikan dengan baik. Dia berharap masyarakat tidak sungkan untuk datang dan membicarakan masalah yang sedang mereka hadapi.

"Kita ingin semakin responsif terhadap segala isu pertanahan. Warga, banyak yang menghadapi masalah atas tanah. Dengan ruang mengadu, Balla Pa'jammakkang ini, kita semua berharap semakin banyak masyarakat yang memberanikan dirinya. Tidak segan, malu, takut datang, dan bisa menceritakan masalah yang sedang dihadapi," paparnya.

ADVERTISEMENT

Dia juga berpesan, dengan inovasi ini, masalah yang dihadapi warga diselesaikan dengan secara menyeluruh. AHY mengakui permasalahan tanah meliputi banyak sektor.

"Sehingga kami merespons dan mencari solusinya lebih cepat. Mudah-mudahan solusinya juga komprehensif. Karena kita tahu pertanahan itu tidak hanya murni terkait ATR/BPN tapi banyak stakeholder. Jadi saya berharap ini bisa menjadi terobosan dan bisa produktif," lanjut AHY.

AHY menambahkan, ruang mengadu ini juga menjadi bagian dari upaya BPN untuk mengedukasi masyarakat tentang permasalahan tanah dan tindakan yang perlu diambil ke depan. Dia berharap, inovasi ini dapat memberi pemahaman yang baik kepada masyarakat terkait problem yang dihadapi.

"Tadi saya pesan, kepada semua, jangan hanya ruang yang bagus, karena ruangannya bagus tadi dalam. Tetapi benar-benar responsif. Ditambah kita sedang menyusun strategi komunikasi yang efektif untuk memberikan informasi, mengedukasi, membangun literasi," ucapnya.

"Karena belum tentu semuanya memahami apa yang menjadi keharusan. Misalnya, seberapa penting sertifikat tanah itu. Mengapa kita harus urus dengan segera. Bagaimana kita bertindak jika tanah kita diserobot oleh mafia tanah," tutup AHY.

Sebelumnya, AHY juga memberikan 50 sertifikat pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) dan 16 sertifikat tanah wakaf untuk rumah ibadah ke warga di Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sabtu (27/4). Sertifikat PTSL dan tanah wakaf untuk rumah ibadah tersebut diserahkan secara door to door.




(asm/hmw)

Hide Ads