Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat kasus penderita HIV/AIDS menurun dalam kurun lima tahun terakhir. Meski begitu, warga diminta tetap waspada sebab penyebarannya sulit dideteksi.
"Kasus HIV/AIDS itu kalau dibilang penurunan sebenarnya agak samar-samar. HIV/AIDS itu seperti (fenomena) gunung es," ujar Kepala Dinkes Selayar, dr Husaini, kepada detikSulsel, Kamis (25/4/2024).
Dinkes Selayar mencatat terjadi penurunan jumlah kasus HIV/AIDS periode 2020 hingga 2024. Rinciannya, 20 kasus pada 2020, 17 kasus 2021, 15 kasus 2022, dan 9 kasus 2023. Sementara, khusus 2024 sampai triwulan I ini ada 8 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun golongan umur penderita HIV/AIDS, yakni 1 kasus 10-14 tahun, 0 kasus 20-24 tahun, 1 kasus 30-34 tahun, 5 kasus 35-39 tahun, dan 1 kasus 45-49 tahun.
"Angka 8 (untuk 2024) itu bisa saja lebih tinggi. Bisa saja 8 didapat, 80 bersembunyi. Yang jelas kita harus waspada terhadap HIV/AIDS. Walaupun Selayar tentu tidak sama dengan kota-kota lain. Ini HIV/AIDS bukan hal yang gampang dideteksi," katanya.
Husaini mengungkapkan salah satu persoalan dalam penanganan kasus HIV/AIDS adalah menjaga kerahasiaan pasien. Berbeda dengan penyakit lainnya yang tidak ada kerahasiaan.
"Seandainya seperti kayak penyakit-penyakit tidak menular, itu tidak ada kerahasiaan di situ, makanya gampang dicari. Sementara, ini yang dicari bersembunyi," tuturnya.
Dinkes Selayar, kata dia, berharap bisa mendeteksi sebanyak-banyaknya kasus HIV/AIDS. Makanya, pihaknya terus mendorong petugas di lapangan untuk bekerja maksimal.
"Jadi, upaya kami tetap bagaimana caranya mendorong teman-teman agar penemuannya mencari sebanyak-banyaknya," ucapnya.
Upaya aktif yang dilakukan Dinkes Selayar salah satunya dengan melakukan screening ibu hamil yang datang memeriksakan kandungan ke pelayanan kesehatan. Selain itu, pencarian dan pemeriksaan langsung ke masyarakat.
"Misalnya, di populasi kunci, seperti di lapas (lembaga pemasyarakatan), warga binaan diperiksa. Kita juga libatkan populasi waria," bebernya.
(asm/asm)