Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel), menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir melanda 7 kecamatan. Status tanggap darurat bencana tersebut akan berlaku hingga 30 hari ke depan.
"Benar, setelah melihatnya banyak wilayah yang terdampak kami menaikkan status menjadi darurat bencana banjir," kata Kepala BPBD Luwu Utara Muslim Muktar kepada detikSulsel, Kamis (25/4/2024).
Muslim mengungkapkan, status darurat bencana tersebut dilakukan untuk mempercepat penanganan banjir di 7 kecamatan. Status itu kata dia, akan berlangsung selama 30 hari selama penanganan bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini untuk mempercepat penanganan banjir yang terjadi. Mulai hari ini, sampai 30 hari ke depan itu pun bisa saja diperpanjang jika kondisi masih belum berubah," ungkapnya.
Dia mengutarakan, saat ini sebanyak 396 kepala keluarga (KK) yang mulai mengungsi ke tenda-tenda pengungsian. Namun beberapa warga juga memilih mengungsi di tempat ibadah dan rumah keluarga yang tidak terdampak banjir.
"Tenda-tenda pengungsian kami sebar di beberapa titik, sementara ini ada 396 KK yang mengungsi, ada juga yang mengungsi ke tempat ibadah sama ke rumah keluarga," ucapnya.
Muslim menambahkan, pihaknya saat ini juga masih berjibaku untuk menyalurkan bantuan ke tempat pengungsian. Menurutnya, dirinya tidak akan membiarkan warga yang terdampak mengalami kelaparan.
"Sementara kami (BPBD) dibantu Dinas Sosial hingga TNI dan Polri menyalurkan bantuan. Pastinya kami tidak akan membiarkan warga yang terdampak mengalami kelaparan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh kecamatan di Luwu Utara terendam banjir, diantaranya Kecamatan Sabbang Selatan, Sabbang, Malangke, Malangke Barat, Baebunta Selatan, Sukamaju Selatan, dan Kecamatan Mappideceng.
Dari tujuh kecamatan itu terdapat 35 desa dan 58.614 warga yang terdampak. Banjir terjadi diakibatkan meluapnya Sungai Rongkong, Masamba dan Sungai Baliase pada Senin (22/4) sekitar pukul 21.00 WITA.
"Ini sudah hari keempat (banjir), sampai sekarang air belum surut," ucap Muslim.
(asm/asm)