Sebanyak 21 anggota polisi diperiksa sebagai saksi terkait bentrokan personel TNI Angkatan Laut (AL) dan anggota Brimob di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya. Polisi juga melakukan pendataan ulang sejumlah fasilitas yang rusak akibat bentrokan tersebut.
Personel TNI AL terlibat bentrokan dengan anggota Brimob Polda Papua Barat Daya di Pelabuhan Sorong, Kota Sorong pada Minggu (14/4) sekitar pukul 09.00 Wita. Bentrokan tersebut diduga dipicu kesalahpahaman.
"Iya benar (21 anggota) masih proses pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Ongky Isgunawan kepada detikcom, Selasa (23/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ongky menyebut 21 personel diperiksa merupakan anggota Polsek KP3 Laut, Polresta Sorong Kota, dan anggota Brimob Sorong. Mereka dimintai keterangan sebagai saksi karena berada di tempat kejadian perkara (TKP).
"21 anggota itu bukan hanya Brimob saja tetapi semua itu anggota Polri, yakni KP3 Laut, dan anggota Polresta dan Brimob yang ada pada saat itu," katanya.
"21 anggota yang diperiksa ini saksi semua yang ada di tempat kejadian perkara seperti di pelabuhan, pos pengamanan, kemudian di KP3 yang melihat, mendengar, dan menyaksikan," lanjutnya.
Ongky mengatakan hasil pemeriksaan 21 personel polisi tersebut akan disampaikan setelah ada persetujuan dari Kapolda Papua Barat. Hal ini lantaran bentrokan tersebut melibatkan dua instansi dan situasi saat ini sudah kondusif.
"Ini masih dalam pendalaman semuanya, kalau hasilnya nanti kami rilis yah kalau sudah ada petunjuk dari Kapolda seperti apa karena permasalahannya nanti kalau kita rilis karena melibatkan dua instansi yah, situasi sekarang kan sudah landai kan jadi kita lihat situasi dulu yah," bebernya.
Dia juga menuturkan bahwa kerusakan sejumlah fasilitas di Pelabuhan dan kantor polisi yang dilakukan anggota TNI AL masih dalam pendataan. Pihaknya kini masih fokus pada pemeriksaan personelnya.
"Itu (kerusakan) kita inventarisir semua kerusakannya, berapa kerugian materiilnya termasuk di pelabuhan nanti kita akan berkoordinasi dengan instansi terkait tentang kerusakan, namun belum kami tindak lanjuti karena kami masih fokus ke personel," paparnya.
Ongky menambahkan personel Polri yang mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut sudah membaik.
"(Personel) sudah mulai membaik yah," katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
5 Aparat Luka-luka
Sebanyak lima aparat mengalami luka-luka akibat bentrokan personel TNI AL dan Brimob di Pelabuhan Sorong pada Minggu (14/4). Empat orang dari prajurit TNI AL dan satu orang dari Polri.
"Sejauh ini terdata ada 4 rekan kita kawan-kawan dari TNI AL dalam perawatan dan juga 1 personel Polri sedang dalam perawatan (akibat luka-luka)," kata Kapolda Papua Barat Irjen Johny E. Isir kepada wartawan, Minggu (14/4).
Johny mengatakan sejumlah fasilitas milik polisi juga mengalami kerusakan akibat bentrokan tersebut. Dia menyebut Pos Lantas yang rusak akan diperbaiki oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Sorong.
"Ada beberapa kerusakan tapi sudah kemudian kawan-kawan dari Dispenda terkait samsat (Drive Thru Pos Lantas) sudah ditinjau dan akan diperbaiki," ungkapnya.
Sementara itu, Pangkoarmada III Laksamana Muda Hersan membenarkan pernyataan Kapolda Papua Barat terkait 5 aparat yang terluka akibat bentrok TNI AL dan Brimob. Dirinya berharap para korban lekas sembuh dan kembali bertugas.
"Kita berharap rekan-rekan di rumah sakit bisa pulih dan berdinas kembali," ujarnya.
Hersan pun menyayangkan insiden bentrokan personel TNI AL dan anggota Brimob tersebut. Menurutnya, insiden tersebut merusak solidaritas TNI-Polri di Kota Sorong.
"Yang jelas kejadian tadi pagi sudah kita tahu dan dengarkan bersama. Ini memang sangat kita sayangkan, karena solidaritas yang selama ini kita jaga TNI-Polri dirusak oleh oknum oknum tertentu dalam kaitan dengan solidaritas TNI," ungkapnya.