Ketua Dewan Kehormatan Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP-KKSS) Jusuf Kalla (JK) menyebut Indonesia saat ini 'dikuasi' oleh perusahaan China. Kondisi ini terjadi imbas sponsor politik dalam pemilihan kepala daerah.
Pernyataan itu disampaikan JK saat membawakan sambutan dalam acara Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) di Hotel Four Point Makassar, Minggu (21/4/2024). JK awalnya menyebut jika pengusaha saat ini didominasi China.
"Ini ada masalah pengusaha kita. Masalahnya karena politik. Dulu 90 persen pengusaha daerah, kontraktor daerah provinsi, kabupaten, semua pribumi. Sekarang 90 persen China. Di mana pun," kata JK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan kondisi itu terjadi sebab dalam pemilihan kepala daerah membutuhkan dana yang besar. Di sisi lain, perusahaan China yang disebut paling bisa menjadi sponsor politik setiap kandidat kepala daerah untuk berkampanye.
"Kenapa? Karena mau Gubernur, Bupati, mau kampanye butuh dana besar. Yang bisa sponsori hanyalah pengusaha yang punya uang. Yang punya banyak perusahaan China. Kadang-kadang kita (pribumi) juga banyak uang tapi malas untuk mendukung," ujarnya.
Dari hasil sponsor politik itu, lanjut JK, akan ada balas jasa dari kepala daerah yang terpilih. Sementara, perusahaan China yang memberikan modal kampanye disebut akan mendapatkan prioritas fasilitas.
"Akhirnya begitu menang, yang dapat pertama fasilitas, siapa yang bantu. Habislah pengusaha kita. Jadi politik aturannya saya ubah. Kalau berdasarkan itu, maka habis, korupsi makin besar," imbuh JK.
Lebih jauh, JK menyinggung soal politik saat ini didominasi oleh pihak yang punya kuasa dan uang. Sehingga, peluang gubernur diisi oleh orang yang pintar mengecil.
"Dan jangan harap orang pintar bisa jadi gubernur. Yang bisa jadi gubernur yang punya kuasa dan punya uang. Itu bahayanya ke depan, kalau kita tidak mengubah cara berpikirnya," katanya.
(asm/hsr)