Kondisi udara pascaerupsi Gunung Api Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), memburuk. Polisi membagi masker ke warga untuk mengantisipasi gangguan kesehatan.
"Pascaerupsi Gunung Ruang, kondisi udara sangat buruk karena berdebu dan bisa mengakibatkan gangguan pernapasan," ujar Kaur DVI Biddokkes Polda Sulut drg. Diah Buana Damasari, Jumat (19/4/2024).
Diah mengatakan tim kesehatan langsung melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Ruang yang berada di Desa Desa Mulengen, Kecamatan Tagulandang, Sitaro pada Jumat (19/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bersama kita akan mendata lokasi kantong-kantong pengungsian dan jumlah pengungsi, mendata tenaga kesehatan yang siap bekerja untuk penanganan pelayanan kesehatan pasca bencana," kata Diah.
Sementara itu, Wakapolda Sulut Brigjen Bahagia Dachi mengatakan Polda Sulut telah menurunkan 57 personel pada Kamis (18/4) yang terdiri terdiri dari 17 personel Ditpolairud dan 10 personel medis Biddokkes Polda Sulut, serta Brimob sebanyak 30 personel. Pihaknya memberangkatkan personel dengan menggunakan Kapal KP Safe Boat milik Ditpolairud Polda Sulut.
"Kamis, 18 April 2024, personel sudah diberangkatkan melalui Dermaga Polairud Polda Sulut dengan menggunakan 4 unit Kapal KP Safe Boat milik Ditpolairud Polda Sulut," ujarnya.
"Sedangkan personel Brimob sebanyak 30 orang diberangkatkan dengan menggunakan Kapal KRI Kakap 811 melalui Dermaga Satrol AL Samuel Languyu, Bitung," tambahnya.
Brigjen Bahagia mengungkapkan 57 personel yang berangkat saat itu membawa bantuan logistik untuk para korban pengusung akibat erupsi Gunung Ruang di Sitaro. Ia merincikan bantuan tersebut berupa sembako diantaranya 1 ton beras, 30 dus mi instan, 50 baki telur dan 48 dus ikan kaleng.
"Personel Polda Sulut akan membantu personel Polres Kepulauan Sitaro, Pemda dan TNI setempat untuk melakukan evakuasi dan penanganan terhadap warga yang terdampak erupsi Gunung Ruang,"tungkasnya.
(hmw/asm)