Pemkab Sitaro Tetapkan Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang 14 Hari

Sulawesi Utara

Pemkab Sitaro Tetapkan Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang 14 Hari

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Kamis, 18 Apr 2024 14:15 WIB
Erupsi eksplosif yang terjadi pukul 00.38 Wita pada Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (17/4/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Foto: Erupsi eksplosif yang terjadi pukul 00.38 Wita pada Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (17/4/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Sitaro -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari pascaerupsi Gunung Ruang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga akan turun langsung mengomandoi penanganan bencana dan evakuasi warga.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB Abdul Muhari mengatakan penetapan status tanggap darurat itu terhitung sejak 16-29 April 2024. Kebijakan ini untuk mempercepat penanganan bencana erupsi Gunung Ruang.

"Dari kabupaten Sitaro sendiri sudah menyatakan menetapkan status tanggap darurat yang berlangsung selama 2 Minggu dari tanggal 16 sampai 29 April 2024. Ditetapkan oleh pemerintah daerah selama 14 hari. Tentu saja ini bisa diperpanjang tergantung dinamika dan kondisi di lapangan," ungkap Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis (18/4/2024) dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhari menuturkan, sejumlah warga di Pulau Tagulandang sudah banyak mengungsi secara mandiri pada Rabu (17/4). Warga diminta menjauhi radius 6 kilometer sejak status Gunung Ruang naik menjadi level IV atau status awas.

"Ini (evakuasi) berjalan meskipun secara mandiri, masih terus berlangsung sedangkan yang kami rilis dari BNPB yang 828 jiwa yang tadi siang berasal dari pulau gunung api ruang itu sendiri ke pulau Tagulandang. Artinya ke pulau yang saat inipun menjadi daerah sepertiga pulau Tagulandang itu masuk dalam radius 6 Km setelah naik status level IV," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Muhari mengungkapkan evakuasi mandiri itu dilakukan karena saat ini warga yang ada di pulau Tagulandang sudah terkena dampak erupsi Gunung Ruang. Lontaran batu pijar dan abu vulkanik mulai menerjang permukiman.

"Dari warga yang cukup intens berkomunikasi bersama kami di BNPB dalam jarak radius 6 Km pun saat ini masih terjadi lontaran batu pijar yang sampai di pemukiman warga (di Pulau Tagulandang)," ujar Muhari.

Terpisah, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan BNPB mewakili pemerintah pusat akan secara penuh melakukan penanganan bencana erupsi Gunung Ruang. Langkah ini dilakukan selama status tanggap darurat diterapkan di Sitaro.

"Dari BNPB diberikan fungsi komando, sehingga BNPB bertanggung jawab (memberikan komando) atas sumber daya yang dimiliki seperti sumberdaya andalan dan pendistribusian bantuan logistik," ujar Suharyanto.

"Provinsi dan kabupaten dan sekitarnya harus menetapkan siaga darurat, sehingga BNPB bertanggung jawab yang dimiliki untuk mengolah sumberdaya andalan dan logistik kesemuanya itu bisa kita salurkan hanya tidak hanya ke Sitaro," jelasnya.

Diketahui, Gunung Ruang naik status dari siaga (level III) menjadi status awas (level IV) mulai Rabu (17/4) pukul 21.00 Wita. Sebanyak 11.615 warga yang berada dalam radius 6 kilometer di Sitaro pun rencananya akan dievakuasi ke Manado.

BMKG turut mengingatkan potensi terjadinya tsunami akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro. Warga diminta berhati-hati, utamanya yang bermukim di pesisir pantai.

"Kita patut mewaspadai erupsi Gunung Ruang ini karena memiliki catatan sejarah tsunami akibat erupsinya," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Kamis (18/4).




(sar/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads