.webp)
"Makannya saya bilang kalau memang secara aturan boleh saya adopsi biar saya yang adopsi karena ini juga menjadi tanggungjawab saya selaku pejabat kepala daerah saat ini," kata Junaedi Bakri kepada detikSulsel, Senin (15/4/2024).
Junaedi mengaku belum sempat menemui bayi tersebut yang dirawat di RSUD Jeneponto. Namun dia menegaskan, sudah menugaskan timnya untuk mengecek berkala kondisi kesehatan bayi malang itu.
"Saya belum sempat lihat tapi saya sudah arahkan anak-anak ke rumah sakit untuk pantau," jelasnya.
Supervisor RSUD Jeneponto Nur Aini menjelaskan saat bayi itu dibawa ke rumah sakit, kondisi tubuhnya dipenuhi luka bekas cakaran hewan. Kata dia, ada 11 jahitan mulai dari perut sampai punggung.
"Banyak bekas cakaran di perut sampai punggung belakang, terus ditindaklanjuti di UGD terdapat 11 jahitan," ungkapnya.
Saat ini, kata Nur Aini, bayi perempuan dengan berat badan 3 kg dan panjang 46 cm tersebut masih dalam perawatan medis. Kondisinya perlahan berangsur membaik.
"Sekarang sudah dirawat di ruang Nicu dan kondisi kesehatan mulai membaik," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Jeneponto, digegerkan penemuan bayi dengan penuh luka diduga akibat gigitan dan cakar anjing. Bayi malang itu ditemukan pertama kali oleh warga bernama Ratini di Lingkungan Tolo Toa, Kelurahan Tolo Timur, Kecamatan Kelara, Minggu (14/4) sekitar pukul 04.00 Wita.
"Ditemukan salah satu warga dalam keadaan hidup di pinggir jalan dan penuh luka, diduga akibat gigitan dan cakar binatang anjing," kata Kasih Humas Polres Jeneponto, AKP Bakri kepada detikSulsel, Minggu (14/4).
(ata/hsr)
