"Hari ini kami kembali memulai melakukan pencarian dua korban longsor," kata Komandan Basarnas Palopo Maickel Marthy Fermy kepada detikSulsel, Senin (15/4/2024).
Maickel mengungkapkan, proses pencarian di hari ke-2 ini tim SAR gabungan mengalami kendala dikarenakan tebalnya kabut. Ditambah lagi kata dia, terjadi hujan ringan di lokasi pencarian korban longsor.
"Kendala yang kami alami adalah adanya kabut tebal membuat penglihatan terbatas dan hujan ringan. Kondisi tersebut membuat proses pencarian belum maksimal," ungkapnya.
Meski begitu, Maickel menegaskan tim SAR gabungan tetap melakukan proses pencarian sisa korban longsor dengan menyisir hingga 30 meter ke bawah tebing. Dia mengutarakan metode pencarian masih dilakukan secara manual dengan alat seadanya.
"Tetap kami melaksanakan proses pencarian. Kita sisir dari atas hingga 30 meter ke bawah, kalau metode yang kami gunakan masih manual dengan alat seadanya, alat berat belum kami maksimalkan karena medan yang tidak memadai," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, dari 19 korban longsor di Palangka, Kecamatan Makale, dan sisa dua korban masih dalam pencarian. Sementara 17 lainnya sudah dievakuasi, 15 di antaranya dinyatakan tewas dan 2 lainnya selamat.
"Kalau longsor di Palangka Kecamatan Makale ada 15 orang ditemukan tewas, 2 selamat dan 2 korban masih hilang," ujar Kepala BPBD Tana Toraja Christian Sakkung kepada detikSulsel, Minggu (14/4).
Selain itu, longsor juga terjadi di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Minggu (14/4) sekitar pukul 03.00 Wita. Longsor menerjang satu rumah warga dan mengakibatkan tiga orang tewas, dua selamat dan satu masih dalam pencarian.
(ata/asm)