Niat Puasa Sunnah Bulan Syawal Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaannya

Niat Puasa Sunnah Bulan Syawal Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaannya

Irmalasari - detikSulsel
Kamis, 11 Apr 2024 22:00 WIB
Ilustrasi buka puasa atau sahur
Ilustrasi niat puasa bulan Syawal (Foto: dok. Istimewa)
Makassar -

Kaum muslimin yang ingin melaksanakan puasa Syawal dianjurkan untuk membaca niat. Membaca niat puasa Syawal penting karena menjadi pembeda dengan puasa sunnah lainnya.

Puasa sunnah Syawal dikerjakan selama enam hari. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)1

Nah, berikut ini bacaan niat puasa sunnah di bulan Syawal lengkap dengan tata cara pelaksanaannya yang dapat detikers jadikan panduan. Yuk, simak selengkapnya!

ADVERTISEMENT

Niat Puasa Syawal

Para ulama menganjurkan membaca niat puasa Syawal di malam hari untuk memantapkan niat dalam melaksanakannya. Adapun lafal niat puasa Syawal yakni sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.

Bagi detikers yang tidak berniat puasa Syawal pada malam hari namun mendadak ingin melakukannya pada pagi hari, maka boleh langsung memasang niat saat itu juga. Tetapi dengan catatan, belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Berikut niat puasa Syawal yang dibaca ketika siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.2

Tata Cara Pelaksanaan Puasa Syawal

Puasa Syawal dikerjakan selama 6 hari. Lalu, apakah puasa Syawal harus dilaksanakan secara berturut-turut atau tidak?

Mengenai hal ini, para ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda. Ada yang berpendapat dilaksanakan secara berturut-turut dan ada pula yang mengatakan boleh tidak berturut-turut.

Meskipun begitu, sebagian besar ulama tidak mengharuskan pelaksanaan puasa Syawal dilakukan secara berturut-turut setelah Idul Fitri. Sebab tidak ada anjuran ataupun larangan langsung dari Rasulullah SAW.

Di sisi lain, Imam Malik mengatakan bahwa umat Islam makruh menyambung puasa setelah Idul Fitri karena dikhawatirkan sebagian orang akan memahaminya sebagai puasa Ramadhan. Tapi, perlu diketahui bahwa pendapat ini dinilai lemah sebab Rasulullah pernah memerintahkan seseorang untuk mengganti puasa sunnah yang terlewat di akhir bulan Syaban.

Rasulullah SAW bersabda,

فَإِذَا أَفْطَرْتَ فَصُمْ يَوْمَيْنِ

Artinya: "Apabila kau telah berbuka (dari bulan Ramadhan) maka puasalah (esoknya) dua hari." (HR. Bukhari Muslim)3

Keutamaan Puasa Syawal

Umat Islam yang melaksanakan puasa Ramadhan lalu mengerjakan puasa Syawal selama enam hari, maka akan mendapat beberapa keutamaan. Adapun keutamaannya yakni sebagai berikut:

1. Penyempurna Puasa Ramadhan

Untuk menyempurnakan shalat fardhu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah rawatib yakni qabliyah dan ba'diyah. Dengan melaksanakan shalat sunnah tersebut, maka shalat fardhu detikers akan menjadi sempurna.

Begitu juga dengan puasa Syawal yang dapat menyempurnakan puasa Ramadhan yang merupakan puasa wajib bagi umat Islam.

2. Mendapat Pahala Puasa Satu Tahun

Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 160 menjelaskan bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Mengacu pada penjelasan tersebut, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadhan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan 2 bulan.

Jadi 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun. Dengan demikian, pahala puasa 6 hari di bulan Syawal sama dengan puasa selama setahun.

3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan

Salah satu ciri-ciri Allah SWT menerima amal ibadah seseorang adalah konsistensi melakukan ibadah yang lain setelah ibadah pertama selesai. Begitupun dalam puasa Ramadhan. Salah satu ciri-ciri diterimanya puasa Ramadhan adalah seseorang melakukan puasa sunnah Syawal setelahnya.

4. Sebagai Tanda Syukur

Seorang muslimin yang melaksanakan puasa Syawal merupakan bukti syukurnya sebagai seorang hamba. Pasalnya, selama Ramadhan telah memperoleh anugerah dari Allah SWT baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalankan di dalamnya maupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama bulan puasa.

5. Menjaga Konsistensi Ibadah

Berakhirnya Ramadhan bukan berarti ibadah-ibadah di dalamnya juga terputus. Umat Muslim dianjurkan untuk tetap menjaga konsistensi ibadah tersebut. Salah satu cara menjaga konsistensi ibadah bulan Ramadhan adalah adalah dengan melaksanakan puasa Syawal.

Nah, demikianlah penjelasan terkait niat puasa sunnah bulan Syawal serta tata cara pelaksanaannya. Semoga bermanfaat, detikers!

Referensi:

1. Buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid
2. Laman Nahdlatul Ulama 'Lafal Niat Puasa Syawal dan Ketentuan Waktunya
3. Buku Rahasia Puasa Sunnah yang ditulis oleh Ahmad Syahirul Alim.
4. Laman Nahdlatul Ulama 'Ini 5 Keutamaan Puasa Sunnah Syawal'




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads