Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengungkit kultur orang Sulsel di momentum Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi. Bagi Bahtiar, orang Sulsel adalah orang yang tekun bekerja dan rajin bergotong royong.
Hal itu disampaikan Bahtiar usai melaksanakan salat Id di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, Makassar, Rabu (10/4/2024). Bahtiar mengatakan, ciri khas Sulsel adalah masyarakat yang saling bahu membahu dengan pemerintah untuk membangun daerah.
"Kultur orang Sulsel itu sebenarnya rajin turun ke masyarakat. Nda boleh lagi kita duduk berleha-leha seperti dulu. Ayo ambil cangkul, jangan takut tangannya kotor. Jangan takut berlumpur," kata Bahtiar kepada wartawan di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahtiar lalu mengungkit soal potensi Sulsel untuk menjadi daerah yang sangat besar ke depannya. Hanya saja, dia menilai potensi yang kaya itu belum dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk kemakmuran masyarakat.
"Dan Sulsel memiliki peluang besar untuk melompat untuk menjadi daerah yang sangat besar. Karena bahasa saya, daerah ini memiliki 4 dimensi. Ada gunungnya, lembah, pantai, dan laut yang begitu kaya dan luas sekali. Dibandingkan dengan jumlah penduduknya yang belum terlalu besar," tuturnya.
"Tapi sayangnya alam yang besar ini belum kita manfaatkan seluas-luasnya. Maka saya mengimbau, kita harus kerja. Saatnya kita turun kembali," lanjut Bahtiar.
Dia menilai, sudah saatnya pemimpin di Sulsel mengelola daerah dengan cara yang baru. Yakni, dengan tidak berleha-leha di balik meja kantor, melainkan turun langsung bersama masyarakat.
"Dan pemimpin harus kasih contoh. Mulai dari Gubernur sampai kepala desa, lurah. Pemimpinnya tidak boleh lagi memimpin dari kantor. Harus kasih contoh masyarakat kita. Ajak bertani, berternak, ajak usaha apa saja gitu," papar Bahtiar.
Bahtiar mengaku sangat bahagia dapat berlebaran bersama keluarga tercinta di masjid milik Pemprov Sulsel. Dia mengatakan momentum ini sangat berarti baginya dan keluarga.
"Kami senang sekali bisa pulang kampung lebaran kali ini sama keluarga. Dan mertua kita boyong dari Jakarta. Jadi kita ini orang Bugis, tapi lama di kampung orang di Jakarta. Kedua, internal provinsi di Sulsel alhamdulillah kami senang sekali. Tahun ini kami bisa berlebaran di masjid yang sangat megah milik Pemprov Sulsel. Namanya Masjid Kubah 99 Asmaul Husna," sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Bahtiar juga meminta maaf atas segala khilaf dan kekurangan dalam mengelola Sulsel saat ini. Namun, ia bertekad untuk terus membawa perubahan di tanah kelahirannya.
"Dan momentum lebaran kali ini saatnya kembali ke fitrah. Dan jangan ragu-ragu minta maaf. Saya juga mohon maaf kepada rakyat Sulsel, khususnya kepada orang-orang tua di Sulsel. Jika memimpin Sulsel masih ada khilaf dan salah," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto melaksanakan Salat Idul Fitri di masjid yang sama dengan Bahtiar. Ketua MUI Sulsel Prof DR KH Najamuddin Abd Safa bertindak sebagai khatib pada pelaksanaan salat id tersebut.
"Alhamdulillah, saya rasa ini seperti sebuah momen baru. Dimana ikon ketiga di Kota Makassar betul-betul termanfaatkan baik oleh seluruh masyarakat. Para alim ulama, dan umara bersatu di masjid ini," kata Danny, Rabu (10/4).
Dia menyebut salat Id di masjid tersebut termasuk menjadi ajang silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat. Dia menilai, silaturahmi tersebut berlangsung syahdu.
"Masjid yang penuh keindahan. Diisi oleh salat yang khusyuk, silaturahmi yang begitu syahdu di momen Idul Fitri yang luar biasa," bebernya.
(ata/asm)