- Doa Hari Terakhir Ramadhan
- Doa Puasa Hari ke-29 dan ke-30 Ramadhan
- Amalan Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1. Menghidupkan Malam Hari Raya Idul Fitri 2. Membaca Takbir 3. Mandi Sunnah Idul Fitri 4. Berpakaian Bagus dan Memakai Wewangian 5. Makan Sebelum Berangkat Sholat Idul Fitri 6. Berjalan Kaki Menuju Tempat Sholat Idul Fitri
Terdapat doa yang dianjurkan untuk dibaca bagi umat muslim ketika berada di penghujung bulan Ramadhan. Lantas, bagaimana doa hari terakhir bulan Ramadhan?
Anjuran berdoa di hari terakhir Ramadhan dijelaskan dalam sebuah hadits. Dikutip dari laman MTS Salafiyah Kasim, dikisahkan Jabir Bin Abdillah RA dari Muhammad al Mustafa:
"Beliau bersabda, siapa yang membaca doa ini pada hari terakhir Ramadhan, ia akan mendapatkan salah satu dari dua kebaikan di antaranya menjumpai Ramadhan mendatang atau pengampunan dan rahmat Allah."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi detikers yang ingin mengamalkannya, berikut doa hari terakhir bulan Ramadhan. Yuk, disimak!
Doa Hari Terakhir Ramadhan
Adapun doa hari terakhir bulan Ramadhan sebagaimana yang dimaksud dari hadits di atas, yaitu:
أَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا
Arab Latin: Allahumma la taj'alhu akhira al-'ahdi min siyamina iyyahu, fa in ja'altahu faj'alni marhuma wa la taj'alni mahruma.
Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati bukan yang hampa semata."
Doa Puasa Hari ke-29 dan ke-30 Ramadhan
Selain doa hari terakhir bulan Ramadhan, juga terdapat doa lainnya yang dapat diamalkan oleh umat muslim di penghujung bulan Ramadhan. Doa ini merujuk pada jumlah puasa hari ini, yakni puasa ke-29 berdasarkan pemerintah dan puasa ke-30 menurut Muhammadiyah.
Berikut ini bacaan doa puasa hari ke-29 dan hari ke-30 yang dikutip dari laman Yayasan Al Hidayah Rawadenok Depok:
Doa Puasa Hari ke-29
اَللَّهُمَّ غَشِّنِيْ فِيْهِ بِالرَّحْمَةِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ التَّوْفِيْقَ وَ الْعِصْمَةَ وَ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنْ غَيَاهِبِ التُّهَمَةِ يَا رَحِيْمًا بِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Arab Latin: Allâhumma ghasysyinî fîhi birrahmati warzuqnî fîhit tawfîqa wal 'ismata wa thahhir qalbî min ghayâhibit tuhmati yâ rahîman bi'ibâdihil mukminîn
Artinya: Ya Allah, lingkupilah aku di bulan ini dengan rahmat-Mu, anugrahilah aku taufik dan penjagaan-Mu. Sucikanlah hatiku dari benih-benih fitnah/kebencian, Wahai yang Maha Pengasih terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman.
Doa Ramadhan Hari ke-30
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ بِالشُّكْرِ وَ الْقَبُوْلِ عَلَى مَا تَرْضَاهُ وَ يَرْضَاهُ الرَّسُوْلُ مُحْكَمَةً فُرُوْعُهُ بِالأُصُوْلِ بِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Arab Latin: Allâhummaj'al shiyâmî fîhi bisysyukri wal qabûli 'alâ mâ tardhâhur Wayardlâhurrasûlu muhkamatan furû'uhu bil ushuli bihaqqi sayyidinâ muhammadin wa âlihit Al-Thâhirîn wal hamdu lillahi rabbil'âlamin
Artinya: Ya Allah, terimalah puasaku di bulan ini dengan rasa syukur. Jadikanlah puasaku ini mendatangkan keridhaan-Mu dan keridhaan para Rasul-Mu. Engkau kuatkanlah furu (cabang-cabang)-nya dan ushul (pokok-pokok)-nya. Demi kebenaran junjungan kami Muhammad saw beserta keluarganya yang suci. Segala puji bagi-Mu ya Allah,Tuhan semesta alam.
Amalan Menyambut Hari Raya Idul Fitri
Apabila telah berada di hari terakhir bulan Ramadhan, itu artinya keesokan harinya umat muslim telah memasuki bulan Syawal. Seperti yang diketahui, 1 Syawal merupakan Hari Raya Idul Fitri yang mana merupakan hari kemenangan bagi umat muslim setelah berpuasa sebulan penuh.
Adapun amalan yang dianjurkan untuk menyambut Lebaran Idul Fitri sebagaimana yang dilansir dari laman Nahdlatul Ulama dan buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang disusun oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, di antaranya:
1. Menghidupkan Malam Hari Raya Idul Fitri
Anjuran tersebut sesuai dengan pandangan Syekh Sa'id bin Muhammad Ba'asyin dalam kitab Busyral Karim, dikutip Wakil Sekretaris LBM PBNU Ustadz Alhafiz Kurniawan dalam tulisan berjudul Ini Cara Syar'i Hidupkan Malam Idul Fitri.
"(Kita) dianjurkan untuk menghidupkan dua malam Id sekalipun jatuh pada hari Jumat dengan pelbagai jenis ibadah seperti sembahyang, tadarus, atau zikir berdasarkan hadits, 'Siapa yang menghidupkan dua malam Id, maka Allah akan menghidupkan hatinya pada hari di mana hati manusia mati.' Kesunahan itu dianggap memadai dengan menghidupkan hampir semalam suntuk ibadah, dengan sembahyang Isya dan Subuh berjamaah, atau bahkan sekadar sembahyang Subuh berjamaah," demikian penjelasan Syekh Sa'id bin Muhammad Ba'asyin.
2. Membaca Takbir
Amalan selanjutnya adalah memperbanyak takbir di malam lebaran. Sebab hal ini sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Hal itu diterangkan dalam sebuah hadits. Rasulullah SAW bersabda,
اكثروا من التكبير ليلة العيدين فانهم يهدم الذنوب هدما
Artinya: "Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa."
Adapun lafadz takbiran kerap dikumandangkan, yakni:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Arab Latin: Allahu akbar (3x), laa ilaaha illallaahu wallahu akbar, allahu akbar wa lillahil-hamdu
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah."
3. Mandi Sunnah Idul Fitri
Setiap umat muslim baik laki-laki maupun perempuan dianjurkan untuk mandi sunnah Idul Fitri. Adapun waktu untuk pelaksanaanya, yaitu dimulai sejak tengah malam Idul Fitri sampai tenggelamnya matahari di keesokan harinya.
Namun, menurut Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Tuhfah al-Habib 'Ala Syarh al-Khathib, mandi sunnah Idul Fitri lebih utama dilakukan setelah terbit fajar.
Adapun lafal niat mandi sunnah Idul Fitri, yaitu:
نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu ghusla 'idil fithri sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat mandi Idul fitri, sunnah karena Allah ta'ala."
4. Berpakaian Bagus dan Memakai Wewangian
Dianjurkan bagi umat Muslim untuk berpakaian teratur dan sopan saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Teratur dalam hal ini tidak selalu berarti menggunakan pakaian baru.
Namun lebih kepada pemilihan pakaian yang layak dan bersih. Disarankan pula untuk menggunakan wewangian guna menambah kesan rapi dan menghormati Hari Raya Idul Fitri.
5. Makan Sebelum Berangkat Sholat Idul Fitri
Sebelum pergi untuk melaksanakan sholat Idul Fitri dari rumah masing-masing, dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Ini berarti, sebelum meninggalkan rumah menuju masjid atau lapangan untuk sholat Idul Fitri, disunnahkan untuk makan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, "Rasulullah Saw. tidak berangkat shalat pada Hari Raya Idul Adha, hingga beliau makan beberapa buah kurma." (HR. Bukhari).
6. Berjalan Kaki Menuju Tempat Sholat Idul Fitri
Amalan lain yang dianjurkan adalah berjalan kaki menuju tempat ke tempat sholat Idul Fitri. Namun, jika berjalan kaki menjadi memberatkan, maka boleh menggunakan kendaraan.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Termasuk sunnah, yaitu engkau berjalan kaki menuju tempat shalat Id dan memakan sesuatu sebelum berangkat." (HR. Tirmidzi).
Itulah doa hari terakhir bulan Ramadhan dan amalan yang dianjurkan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/asm)