Bacaan Doa Menerima Zakat Fitrah Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Doa Menerima Zakat Fitrah Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

St. Fatimah - detikSulsel
Rabu, 03 Apr 2024 22:00 WIB
Muslim People Giving Alms, Zakat or Infaq Donation to a Person Who Need it in Flat Cartoon Poster Hand Drawn Templates Illustration
Ilustrasi bacaan menerima zakat (Foto: Getty Images/iStockphoto/wongmbatuloyo)
Makassar -

Zakat adalah salah satu kewajiban yang harus ditunaikan setiap muslim di bulan Ramadhan. Selain orang yang berzakat, mustahik juga hendaknya membaca doa ketika menerima zakat.

Lantas, seperti apa bacaan doa menerima zakat fitrah yang benar?

Mengutip dari laman Almanhaj, anjuran seorang yang menerima zakat untuk mendoakan pemberi zakat diterangkan berdasarkan firman Allah SWT berikut,

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ

Artinya: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'amu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka." [At-Taubah/9: 103]

ADVERTISEMENT

Sebagai pedoman, berikut ini bacaan doa menerima zakat fitrah yang diajarkan para ulama lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan Artinya. Yuk disimak!

Bacaan Menerima Zakat Fitrah

Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama, bacaan yang biasa dibacakan saat menerima zakat fitrah adalah sebagai berikut:

Pertama, doa saat menerima zakat menurut Habib Hasan Ahmad Muhammad Al Kaf:

ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ

Arab Latin: jarakallâhu fî mâ a'thaita wa bâraka fî mâ abqaita wa ja'alahu laka thahûran.

Artinya: Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu. (Habib Hasan Ahmad Muhammad al-Kaf, Taqrîrâtus Sadîdah, 2003: 418-420) Wallhu a'lam.

Kedua, doa saat menerima zakat menurut Syekh Nawawi Banten

طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ

Arab Latin: Thahharallāhu qalbaka fī qulūbil abrār, wa zakkā 'amalaka fī 'amalil akhyār, wa shallā 'alā rūhika fī arwāhis syuhadā'.

Artinya: Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bershalawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid.

8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat

Adapun golongan yang berhak menerima zakat seperti yang dilansir dari laman Baznas Kota Yogyakarta, di antaranya:

1. Fakir

Fakir adalah seseorang dengan kemampuan yang sangat rendah baik dari segi harta maupun jasmani. Mereka umumnya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki harta sama sekali, seringkali tidak memiliki pekerjaan atau usaha. Meskipun sering disamakan dengan miskin, fakir sebenarnya berbeda; fakir lebih membutuhkan bantuan daripada miskin.

2. Miskin

Miskin adalah orang yang memiliki pendapatan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Hal ini biasanya disebabkan oleh gaji rendah dan beban finansial yang besar, atau keterbatasan dalam mencari pekerjaan yang menghasilkan pendapatan yang mencukupi.

3. Amil

Amil adalah seseorang yang terlibat dalam pengorganisasian dan pengelolaan proses zakat. Mereka bertanggung jawab atas penanganan serta pembagian zakat, serta memastikan bahwa zakat disalurkan kepada pihak yang tepat dan benar-benar membutuhkannya.

4. Mualaf

Seseorang yang baru memeluk Islam mungkin memiliki iman yang belum kuat. Pemberian zakat kepada para mualaf bertujuan untuk menguatkan iman mereka, meyakinkan bahwa mereka telah menjadi bagian dari agama Islam yang indah, serta untuk meneguhkan keyakinan bahwa dalam Islam, saling membantu adalah suatu kewajiban.

5. Riqab

Riqab merujuk kepada budak yang dibeli oleh saudagar kaya di zaman dahulu. Pemberian zakat kepada riqab bertujuan untuk membebaskannya dari perbudakan.

6. Gharim

Gharim adalah orang yang terjerat utang dan tidak mampu melunasinya karena pendapatannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Utang yang diakumulasikan oleh gharim biasanya disebabkan oleh kekurangan pendapatan atau bahkan tidak adanya pendapatan.

7. Fisabilillah

Fisabilillah merujuk kepada mereka yang berjuang di jalan Allah, seperti dalam dakwah dan jihad. Di masa lalu, ini mencakup mereka yang menyebarkan ajaran Islam dan berperang untuk mempertahankannya.

Namun, dalam konteks saat ini, fisabilillah mencakup individu yang berkapabilitas dalam berdakwah, baik di pengajian atau pondok pesantren.

8. Ibnu Sabil

Ibnu Sabil adalah mereka yang sedang dalam perjalanan menuju ketaatan kepada Allah tetapi kehabisan biaya. Mereka adalah musafir yang melakukan perjalanan untuk tujuan baik, seperti mencari nafkah atau berdakwah.

Golongan orang-orang ini berkemungkinan untuk kehabisan sumber daya yang dimiliki, sehingga akan sangat terbantu dengan bantuan berupa zakat.

Bacaan Saat Memberi Zakat

Sama halnya dengan orang yang menerima zakat, pemberi zakat juga dianjurkan untuk membaca doa. Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI) berikut bacaan ketika membayar zakat:

Imam Nawawi dalam karyanya al-Adzkar, menganjurkan agar saat membayar zakatnya, seseorang membaca doa berikut:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Arab Latin: Rabbanaa taqabbal minnaa, innaka antas samii'ul 'aliim.

Artinya: Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2]: 127) (Lihat: Zakariya an-Nawawi, al-Adzkar, hal 327)

Itulah bacaan doa untuk penerima zakat serta golongan yang berhak menerima zakat. Semoga membantu ya, detikers!




(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads