Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) percaya diri bakal diusung Golkar di Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel). IAS mengaku dirinya kini fokus sosialisasi dan menyebar spanduk serta baliho.
"Seberapa besar niatnya (saya) melakukan sosialisasi hari ini, pergi saja ukur di Kota Makassar seberapa banyak spandukku, seberapa besar balihoku. Itu menandakan bahwa saya serius," ujar IAS kepada wartawan, Selasa (2/4/2024) malam.
Dia mengaku siap bersaing dengan sejumlah figur di internal Golkar lainnya yang juga akan maju di Pilgub Sulsel. IAS optimis bakal diusung Golkar jika ukurannya adalah tingkat elektabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pokoknya kita bersaing saja, ukurannya di elektoral. Elektoral itu bisa kebaca kalau orang itu memaksimalkan sosialisasinya, tidak mungkin ketika dilakukan survei ada elektoralnya kalau tidak ada sosialisasinya," bebernya.
Diketahui, DPP Golkar telah menerbitkan surat tugas pada November 2023 lalu. Selain IAS, ada 4 kader Golkar di Sulsel lainnya yang menerima surat tugas untuk Pilgub Sulsel yakni, Waketum Golkar Nurdin Halid, Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe, Bupati Luwu Indah Putri Indriani, dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
"Jadi kalau persoalan internal nanti kita bersaing. Satu minggu ini di daerah keliling 7 daerah," katanya.
Adapun soal pendamping, IAS mengaku belum memikirkannya. Namun dia mengaku punya kriteria khusus untuk calon pendampingnya, seperti punya elektoral tinggi di mata masyarakat Sulsel.
"Yang pasti pendekatannya elektoral, tidak mungkin kita ambil orang yang tidak dikenal. Kedua, kan kita tahu siapa-siapa yang akan maju, pasti itu mi salah satunya," ujarnya.
Politikus Golkar ini juga mengungkapkan bahwa alat peraga sosialisasi berupa spanduk dan baliho bisa digunakan untuk menilai keseriusan kandidat maju di Pilkada. Selain itu, alat peraga sosialisasi juga digunakan untuk mengukur tingkat elektabilitas seorang kandidat.
"Tidak mungkin bisa menyentuh wajib pilih tanpa sosialisasi. Salah satu alat yang membantu dalam sosialisasi adalah alat peraga," katanya.
"Itulah kemarin saya jalan, alhamdulilah puluhan ribu sudah kita sebar karena itu tadi menjadi salah satu alat untuk mengukur peningkatan elektoralnya nanti," tambah IAS.
Lebih lanjut, IAS juga mengaku sudah mengincar partai lain untuk berkoalisi. Salah satunya adalah Partai Demokrat.
"Golkar dulu kita bicara, dan yang partai ada istriku masih di Demokrat sampai hari ini. Finalnya nanti bulan 5 karena kita masih tunggu survei," pungkasnya.
(asm/sar)