Alasan Gerindra Belum Pertimbangkan Usung Andi Sudirman di Pilgub Sulsel

Alasan Gerindra Belum Pertimbangkan Usung Andi Sudirman di Pilgub Sulsel

Sahrul Alim - detikSulsel
Rabu, 27 Mar 2024 10:30 WIB
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman saat paripurna ranperda pertanggungjawaban APBD 2021
Mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Foto: Dok Humas DPRD Sulsel
Makassar -

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sulawesi Selatan (Sulsel) menyatakan belum melirik figur eksternal untuk diusung di Pilgub Sulsel 2024. Meski Andi Sudirman Sulaiman (ASS) punya kedekatan dengan Prabowo Subianto, Gerindra Sulsel masih memprioritaskan kadernya untuk diusung menjadi calon kepala daerah.

"Kalau untuk Gerindra sendiri memprioritaskan kader, dari Pilkada lalu Gerindra memprioritaskan kader," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Gerindra Sulsel Harmansyah kepada detikSulsel, Selasa (26/3/2024).

Kendati demikian, Harmansyah mengaku tidak bisa menghalangi jika ASS ingin maju. Dia menyebut Gerindra akan membuka peluang untuk kader terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir kalau permasalahan (ASS) maju itu tidak bisa kita halangi hak konstitusionalnya orang kan," jelasnya.

Menurutnya, Gerindra baru akan melirik figur eksternal jika kader tidak bersedia maju sebagai calon gubernur. Sejauh ini, kata dia, Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) dinilai sudah layak maju Pilgub Sulsel.

ADVERTISEMENT

"Kalau memang kader tidak ada yang mau maju, jadi penjaringan awalnya penjaringan kader potensial dulu. Kalau kemudian kader itu tidak berminat untuk maju baru kemudian kami melirik ke calon eksternal," bebernya.

"Sedangkan di Gerindra sendiri, kami menganggap ketua DPD kami, Pak Iwan Aras yang sudah hattrick di Pileg ini dan mampu memimpin Gerindra dengan penambahan capaian dibanding periode lalu kami nilai sangat potensial untuk kami usung," tambah Harmansyah.

Harmansyah kembali menegaskan, Gerindra Sulsel belum ingin berbicara soal figur eksternal. Pihaknya juga masih menunggu sikap politik AIA.

"Saya selaku ketua Bappilu sebagai formulasi awal menawarkan ke ketua DPD dulu (AIA), seperti apa keinginan beliau, seperti apa komunikasi politiknya, nanti kita lihat setelah lebaran," jelasnya.

Dia memprediksi setelah lebaran baru akan dikeluarkan aturan teknis soal penjaringan calon kepala daerah dari DPP Gerindra. Apalagi saat ini DPP masih fokus pada tahapan Pilpres.

"Kami belum ada arahan dari pimpinan, mungkin after Ramadan artinya ini kan baru penetapan dan masih ada proses Pilpres, ada MK dan sebagainya. Saya pikir nanti selesai itu semua, jadi nanti setelah lebaran mungkin baru ada dikeluarkan aturan teknis soal Pilkada," jelasnya.

Diketahui, Andi Sudirman Sulaiman memiliki kedekatan dengan Gerindra Sulsel usai kerap ikut berkampanye untuk pasangan Prabowo-Gibran di Sulsel. ASS juga merupakan salah satu Dewan Pembina TKD Prabowo-Gibran Sulsel.

Selain itu keponakannya, yakni Andi Amar Ma'ruf Sulaiman merupakan caleg terpilih di Dapil Sulsel 2 untuk DPR RI dari Gerindra.

Simak Elektabilitas ASS di halaman selanjutnya...

Elektabilitas ASS Masih Rendah

Sebelumnya, Lembaga Archi Research and Strategic merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon gubernur (cagub) Sulsel. Survei ASS masih di bawah dari figur lain.

Survei itu menempatkan elektabilitas Amran Sulaiman paling tinggi di angka 18,39%. Kemudian disusul oleh Nurdin Halid 13,98% dan Adnan Purichta Ichsan di posisi ketiga dengan 11,21%.

Selanjutnya ada Kabaharkam Polri Komjen Mohammad Fadil Imran di posisi keempat dengan elektabilitas 10,10%. Di posisi kelima ada mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dengan elektabilitas 8,48%, disusul Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto 8,01%.

Selain itu ada Ketua NasDem Sulsel Rusdi Mappasessu (RMS) 7,32% dan mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan 7,06%. Nama Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) juga muncul dengan elektabilitas 5,8%.

Selain itu, juga ada nama Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin di angka 4,00% dan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani 3,82%. Terakhir ada mantan Pangdam XIV Hasanuddin Andi Muhammad Bau Sawa dengan elektabilitas 3,34%.

Sedangkan 2,26% belum menentukan pilihannya dan tidak memilih alias golput sebanyak 1,33%. Survei dilakukan pada 1-7 Maret 2024 dengan menggunakan stratified multi-stage random sampling.

Sampel dipilih secara acak dengan mempertimbangkan proporsi antara jumlah penduduk dengan distribusi sampel per kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan, serta proporsi jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Setiap responden dipilih secara acak berdasarkan TPS di desa/kelurahan yang terpilih. TPS genap untuk responden laki-laki (50,07%) dan TPS ganjil untuk responden perempuan (49,93%).


Hide Ads