Inflasi Provinsi Gorontalo 0,81% di Maret 2024, Dipicu Harga Beras Naik

Gorontalo

Inflasi Provinsi Gorontalo 0,81% di Maret 2024, Dipicu Harga Beras Naik

Apris Nawu - detikSulsel
Senin, 01 Apr 2024 21:30 WIB
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif (kanan) saat konferensi pers di kantornya.
Foto: Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif (kanan) saat konferensi pers di kantornya. (Apris Nawu/detikcom)
Gorontalo -

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat inflasi pada Maret 2024 sebesar 0,81% secara bulanan. Inflasi dipicu salah satunya kenaikan harga beras.

"Inflasi tinggi di Gorontalo itu dipicu oleh harga beras," ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif saat konferensi pers di kantornya, Senin (1/4/2024).

Mukhanif menuturkan inflasi di Gorontalo pada Maret 2024 merupakan yang tertinggi dibandingkan inflasi Nasional 0,5 persen. Dia menyebut angka tersebut naik saat memasuki bulan suci Ramadan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini pun dengan nilai 0,81 persen ini memang agak tinggi dibandingkan Nasional yang tadi sudah dirilis 0,5 persen," katanya.

"Terkait dengan inflasi seperti yang kita tau ya, di bulan ini memasuki bulan suci Ramadan bahkan sudah menjelang hari raya akan terjadi kenaikan harga," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Mukhanif mengatakan penyebab utama inflasi di Gorontalo karena tingginya daya beli. Terutama terkait kebutuhan pokok di bulan Ramadan.

"Kenapa terjadi seperti ini Gorontalo menjadi permintaan beberapa komoditas strategis yang cukup tinggi isunya adalah beras masih tinggi di bulan Ramadan ini," katanya.

Mukhanif menjelaskan komoditas penyumbang utama inflasi ini adalah beras dengan andil 0,80 %, cabai rawit 0,32%, daging ayam ras 0,17%, telur ayam ras 0,13 % dan kue basah 0,10%.

"Komoditas penyumbang deflasi Tomat -0,41 %, bawang merah -0,17, air kemasan -0,08 %, pisang -0,07 dan tahu mentah -0,07%," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim mengatakan terkait inflasi di Gorontalo pihaknya sudah membentuk Tim Pengendlain Inflasi Daerah (TPID). Tim ini akan memantau harga yang naik di bulan Ramadan.

"Pemerintah Provinsi Gorontalo lewat (bentuk) tim TPID tim pengendalian inflasi daerah. Selain itu ,kita dari pemerintah melakukan gerakan pangan murah (GPM) hari ini tadi itu ada pencanangan aksi untuk semua daerah mengelar pangan murah," ujar Sofian Ibrahim kepada wartawan, Senin (1/4).

Tak hanya itu, Sofian menambahkan pemerintah Gorontalo sudah melakukan subsidi beras di Kabupaten Kota Gorontalo. Subsidi beras yang diberikan ke pedagang mencapai Rp 2.000 hingga 2.500 per kilo.

"Kami kemarin subsidi beras itu kami subsidi di dua titik ada di Kota Gorontalo kemudian di Kabupaten Gorontalo karena ini daerah inflasi. Tapi memang butuh anggaran yang luar biasa karena kami subsidi sekitar 2000 sampai 2.500 perkilo ke penjual," pungkasnya.




(ata/ata)

Hide Ads