Perahu ketinting membawa 7 penumpang rombongan hari ulang tahun yang dilaporkan hilang kontak di perairan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, akhirnya ditemukan. Tim SAR menemukan 3 orang korban dalam kondisi selamat dan 4 lainnya meninggal.
"Jadi korban perahu ketinting rombongan ultah sudah ditemukan oleh kru kapal ikan di perairan Aru. Tapi dari 7 korban, 3 selamat dan 3 lain sudah dibuang ke laut karena mulai membusuk dan 1 jasad masih ada," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Tanimbar Agustinus Songupnuan kepada detikcom, Sabtu (30/3/2024).
Perahu ketinting tersebut ditemukan terombang-ambing oleh kru kapal ikan KM Lautan Berlian III di perairan Desa Batu Goyang, Kabupaten Kepualauan Aru, Jumat (29/3). Para korban ditemukan setelah hilang kontak sejak Rabu (13/3) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasinya 4 korban yang meninggal diduga gegara kehabisan stok makanan di perahu ketinting karena mereka hilang cukup lama ya" jelasnya.
Agustinus menjelaskan, pihaknya sudah menyurati Pemda Kepulauan Aru untuk kepulangan korban ke Saumlaki. Sementara korban yang meninggal dunia perlu penanganan tersendiri dengan penerbangan dari Dobo- Ambon-Saumlaki.
"Ketiga korban langsung mendapat perawatan media di atas kapal. Diperkirakan sore ini tiba di Pelabuhan Laut Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, perahu ketinting yang membawa 7 penumpang rombongan ultah itu awalnya berangkat dari Desa Wawondo menuju Desa Tumbur untuk piknik di pantai cintai kasih, Rabu (13/3) pukul 15.00 WIT. Tapi saat balik pukul 21.30 WIT dari pantai tersebut ke Desa Wawondo tiba-tiba mesin ketinting rusak di tengah laut.
"Salah satu penumpang sempat memberitahu bahwa mesin ketinting rusak kepada saudara mereka. Sempat dilakukan pencarian sebelum akhirnya benar-benar hilang kontak," kata Kasat Polairud Polres Kepulauan Tanimbar Ipda A. Mikini dalam keterangannya, Kamis (21/3).
Adapun para korban, yaitu Jeremias Takndare, Yohanes Salwey (26), Yofita Takndare (22), Alowisya Martuty (14), Noberta Sakliresu (14), Defota Salken (14) dan Kristina Sakliresi (14).
(ata/asm)