- Ayat-ayat Al-Quran tentang Nuzulul Quran 1. QS. Al-Baqarah Ayat 185 2. QS. An-Anfal Ayat 41 3. QS. Al-Alaq ayat 1-5 4. QS. Al-Qadr Ayat ke 1-3 5. QS. Al-Dukhan Ayat ke 3 6. QS. Asy-Syu'ara' Ayat ke 193
- Tahapan Turunnya Al-Quran Tahapan Pertama Tahapan kedua
- Ayat Pertama dan Terakhir yang Diterima Nabi
Nuzulul Quran merupakan salah satu peristiwa penting yang selalu diperingati umat Islam di bulan Ramadhan. Sebab hal ini merupakan peristiwa diturunkannya kitab suci Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Mengutip laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), peristiwa Nuzulul Quran ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Namun ada juga yang menyebutnya terjadi pada tanggal 24 Ramadhan.
Peristiwa Nuzulul Quran ini sendiri dijelaskan oleh Allah SWT dalam beberapa ayat Al-Quran. Di antaranya surat Al Baqarah ayat 185, surat Al Qadr, hingga surat Ad-Dukhan ayat 3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, seperti apa penjelasan ayat-ayat Al-Quran tentang peristiwa Nuzulul Quran tersebut?
Berikut uraian selengkapnya. Yuk simak!
Ayat-ayat Al-Quran tentang Nuzulul Quran
Dirangkum dari beberapa artikel NU Online, berikut ayat-ayat tentang Nuzulul Quran yang ada dalam beberapa surat dalam Al-Quran:
1. QS. Al-Baqarah Ayat 185
Secara harfiah, turunnya Al-Quran pada bulan Ramadhan dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 185.
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Surah ini menyatukan pendapat para ulama bahwa Al-Quran turun pada bulan Ramadan.(1)
2. QS. An-Anfal Ayat 41
Peringatan Nuzulul Quran setiap 17 Ramadan mengacu pada QS. An-Anfal ayat 41 sebagai berikut,
۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٤١
Artinya: "Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
Sebagian ulama mengartikan kata 'yaumul furqan' sebagai bertemunya dua pasukan Muslim dan kafir Quraisy saat perang badar pada 17 Ramadan.
Pendapat ini juga disebutkan oleh Imam ath-Thabari dalam Jāmiʽul Bayān fi Ta'wīlil Quran (13/562) dengan mengutip Hasan bin Ali,
قال الحسن بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه: كانت ليلة "الفرقان يوم التقى الجمعان"، لسبع عشرة من شهر رمضان.
Artinya: "Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA berkata, 'Yang dimaksud dengan malam 'al-furqan yaumul taqāl Jamʽān' adalah tanggal 17 bulan Ramadhan." (2)
3. QS. Al-Alaq ayat 1-5
Peringatan Nuzulul Quran jatuh pada 17 Ramadhan juga mengacu pada peristiwa turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira, yaitu surah Al-Alaq 1-5 sebagai berikut.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: "(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."(2)
Sebagaimana Syekh Muhammad al-Khudlari Bik menegaskan sebagai berikut,
"(Fasal Pertama kali wahyu turun). Saat Nabi menginjak usia matang, yaitu 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta seraya menggembirakan dan memperingatkan, untuk mengeluarkan mereka dari gelapnya kebodohan menuju cahaya ilmu. Demikian itu terjadi di awal bulan Februari tahun 610 Masehi seperti yang dijelaskan Syekh Mahmud Basya sang pakar astronomi. (Namun) setelah penelitian yang cermat, telah jelas bahwa peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah, bertepatan dengan bulan Juli tahun 610 Masehi." (Syekh Muhammad al-Khudlari Bik, Nur al-Yaqin Fi Sirati Sayyid al-Mursalin, hal. 19).(3)
4. QS. Al-Qadr Ayat ke 1-3
Menurut sejumlah ulama, Al-Quran diturunkan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadan. Hal ini berdasarkan firman Allah,
اِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3)
Artinya: 1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. 2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? 3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pakar tafsir mengartikan kata al-Qadar dengan "al-Syaraf" yaitu keagungan. Di mana Allah SWT telah mengangkat kedudukan dan memuliakan dengan risalah kenabian kepada Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan.(4)
5. QS. Al-Dukhan Ayat ke 3
Sebagaimana dalam Tafsir Tahlili oleh NU Online, dalam QS. Ad-Dukhan ayat 4 dijelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam mulia,
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ٣
Artinya: Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan.
Pakar tafsir berpendapat bahwa malam mulia itu adalah malam Lailatul Qadar. Allah SWT menurunkan Al-Quran agar manusia paham tentang hal yang bermanfaat di dunia dan di akhirat.(5)
6. QS. Asy-Syu'ara' Ayat ke 193
Juga dalam Tafsir Tahlili oleh NU Online, dijelaskan bahwa Al-Quran diturunkan melalui malaikat Jibril.
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُۙ ١٩٣
Artinya: Ia (Al-Qur'an) dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril).
Pada ayat ini dijelaskan bahwa Al-Quran merupakan kitab suci yang berasal dari Tuhan semesta alam. Diturunkan secara berangsur-angsur melalui Ar-Ruh Al-Amin atau Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.(6)
Tahapan Turunnya Al-Quran
Pakar tafsir menjelaskan bahwa terdapat dua tahapan diturunkannya Al-Quran. Pertama, diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah). Kedua, diturunkan secara bertahap (najman najman).
Tahapan Pertama
Sebelum diterima Nabi Muhammad SAW di bumi, Al-Quran diturunkan oleh Allah dari Lauh Mahfuz ke Baitul Izzah. Diturunkannya Al-Quran pada tahap ini dilakukan secara menyeluruh pada malam Lailatul Qadar.
Sebagaimana tafsir Syekh Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi menegaskan:
وَلَا خِلَافَ أَنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عَلَى مَا بَيَّنَّاهُ جُمْلَةً وَاحِدَةً، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ فِي سَمَاءِ الدُّنْيَا، ثُمَّ كَانَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ بِهِ نَجْمًا نَجْمًا فِي الْأَوَامِرِ وَالنَّوَاهِي وَالْأَسْبَابِ، وَذَلِكَ فِي عِشْرِينَ سَنَةً.
Artinya: "Tidak ada perbedaan bahwa Al-Qur'an diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh pada malam Lailatul Qadar secara keseluruhan seperti penjelasan kami. Maka Al-Qur'an terlebih dahulu diletakan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menurunkannya secara berangsur tentang perintah, larangan dan sebab-sebab lainnya. Demikian itu terjadi selama 20 tahun."(3)
Tahapan pertama ini juga dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Quran seperti; surat As-Syura ayat 1-3, Surat Al-Qadar ayat 1-2, dan Surat Al-Baqarah ayat 185. Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa melalui malaikat Jibril Al-Quran diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia (Baitul Izzah).(2)
Tahapan kedua
Kemudian tahap selanjutnya, malaikat Jibril menurunkannya secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW, ayat demi ayat, di waktu yang berbeda selama 20 tahun (sebagian berpendapat 21 tahun) sesuai dengan kebutuhan.
Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Muhammad bin Ahmadal-Qurthubi,
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ أُنْزِلَ الْقُرْآنَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ جُمْلَةً وَاحِدَةً إِلَى الْكَتَبَةِ فِي سَمَاءِ الدنيا، ثم نزل بِهِ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ نُجُومًا- يَعْنِي الْآيَةَ وَالْآيَتَيْنِ- فِي أَوْقَاتٍ مُخْتَلِفَةٍ فِي إِحْدَى وَعِشْرِينَ سَنَةً
Artinya: "Sahabat Ibnu Abbas berkata, Al-Qur'an diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh secara menyeluruh kepada para malaikat pencatat wahyu di langit dunia, kemudian Jibril turun membawanya secara berangsur, satu dan dua ayat, di waktu yang berbeda-beda selama 21 tahun." (Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi, al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an/Tafsir al-Qurthubi, juz 2, hal. 297).(3)
Penjelasan tentang fase ini, juga diterangkan dalam beberapa ayat Al-Quran seperti Surat Al-Isra ayat 106 dan Surat Al-Furqan ayat 32.(2)
Ayat Pertama dan Terakhir yang Diterima Nabi
Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu pertama saat usianya mencapai 40 tahun. Allah mengutusnya untuk mengeluarkan manusia dari belenggu kebodohan di Bumi.
Tepat pada 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijriah, Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya, yaitu surah Al-Alaq di Gua Hira.(2)
Sedangkan terkait ayat terakhir Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, terdapat beberapa pandangan. Al-Qaththan dalam Mabahits fi Ulumil Qur'an menyebut 9 pandangan perihal ayat Al-Qur'an yang terakhir turun.
- Surah Al-Baqarah ayat 278 perihal riba sebagaimana pandangan sahabat Ibnu Abbas RA yang diriwayatkan Imam Bukhari.
- Surah Al-Baqarah ayat 281 sebagaimana pandangan sahabat Ibnu Abbas RA dan Said bin Jubair yang diriwayatkan An-Nasai.
- Surah Al-Baqarah ayat 282 perihal utang sebagaimana pandangan Sa'id bin Musayyab.
- Surah An-Nisa ayat 176 perihal kalalah sebagaimana pandangan Al-Barra bin Azib riwayat Bukhari dan Muslim.
- Surah At-Taubah ayat 128 sebagaimana pandangan Ubay bin Ka'ab RA riwayat Al-Hakim dan Ahmad.
- Surah Al-Maidah perihal halal dan haram tanpa dinasakh sebagaimana pandangan Sayyidah Aisyah RA riwayat At-Turmudzi dan A-Hakim.
- Surah Ali Imran ayat 195, surah An-Nisa ayat 32 perihal laki-laki dan perempuan sebagaimana riwayat Ibnu Mardawiyah dari Sayyidah Ummu Salamah RA.
- Surah An-Nisa ayat 93 perihal pembunuhan secara sengaja sebagaimana riwayat Imam Bukhari dari sahabat Ibnu Abbas RA.
- Surah An-Nashr sebagaimana riwayat Imam Muslim dari sahabat Ibnu Abbas RA.
Selain 9 pandangan di atas, disebutkan dalam riwayat Ibnu Jarir dari sahabat Muawiyah bin Abi Sufyan. (Az-Zarqani, 2017 M: 84) bahwa surah Al-Kahfi ayat 110 merupakan ayat terakhir yang turun.(7)
Itulah tadi beberapa ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang peristiwa Nuzulul Quran. Semoga bermanfaat ya, detikers!
Sumber:
1. Laman resmi NU Online 'Sejarah Nuzulul Quran'
2. Laman resmi NU Online 'Mengapa Nuzulul Qur'an Diperingati pada 17 Ramadhan? Ini Penjelasannya'
3. Laman resmi NU Online 'Perbedaan Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar'
4. Laman resmi NU Online 'Nuzulul Quran'
5. Quran NU Online, 'Ad-Dukhan Ayat 3'
6. Quran NU Online, "QS. Asy-Syu'ara' Ayat ke 193"
7. Laman resmi NU Online 'Memahami Sejarah Nuzulul Qur'an dan Ayat Terakhir yang Turun'
(edr/alk)