Banjir bandang menerjang Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bencana itu mengakibatkan 31 rumah warga terdampak banjir hingga dipenuhi lumpur.
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Mariri, Desa Banyurip, Kecamatan Bone-Bone, Luwu Utara, Senin (25/3) sekitar pukul 08.30 Wita. Banjir bandang dipicu meluapnya Sungai Bone-bone.
"Semalam, banjir bandang air masuk pemukiman warga," kata salah seorang warga, Wahid kepada detikSulsel, Selasa (26/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahid mengungkapkan ketinggian air yang menerjang pemukiman warga sekitar 1 meter. Kondisi tersebut membuat warga sempat panik dan lari mengungsi ke dataran tinggi.
"Ketinggiannya 1 meter, itu airnya deras sekali. Kita (warga) sempat lari ke ketinggian karena takut jangan sampai terjadi lagi banjir bandang parah seperti dulu," ungkapnya.
Menurut Wahid, ada dua wilayah yang terdampak banjir bandang terparah yakni Desa Banyurip dan Desa Bantimurung Kecamatan Bone-bone. Sedikitnya 31 rumah terendam banjir.
"Yang terparah itu di Banyurip sama Bantimurung. Saya tidak tau pasti, tapi ada kurang lebih 31 rumah terdampak. Sudah mulai surut airnya," ucap Wahid.
Terpisah, Kepala BPBD Luwu Utara Muhlis Mukhtar mengatakan, banjir bandang turut dipicu hujan deras. Intensitas curah hujan yang tinggi membuat sungai meluap.
"Kemarin memang, hujan terjadi di Luwu Utara itu mulai pukul 16.00 Wita sampai 22.00 Wita. Jadi sungai tidak bisa menampung tingginya volume air jadi meluap," ujar Muhlis.
Muhlis menambahkan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut. Namun kata dia, banjir yang membawa lumpur membuat rumah warga dipenuhi lumpur.
"Sudah surut airnya, tidak ada korban. Sementara warga sedang bersih-bersih karena air bah lumpur kan," tandasnya.
(sar/hmw)