Cerita Nelayan Lihat Mayat Tanpa Kepala Diduga Kru Kapal Tenggelam di Selayar

Cerita Nelayan Lihat Mayat Tanpa Kepala Diduga Kru Kapal Tenggelam di Selayar

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Rabu, 13 Mar 2024 17:56 WIB
Warga membantu proses evakuasi beberapa kru KM Dewi Jaya II yang selamat setelah terombang ambing di perairan, Selasa (12/3).
Foto: ANTARA/Ho-Polsek Taka Bonerate
Kepulauan Selayar -

Salah satu korban tenggelamnya KM Dewi Jaya II di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Muzakkir (32) dievakuasi dalam keadaan selamat oleh nelayan asal Pulau Rajuni bernama Tahang. Sebelum mengevakuasi korban, nelayan tersebut mengaku sempat melihat mayat tanpa kepala dalam kondisi terapung.

"Awalnya, (saya) dalam perjalanan ke Kayuadi. Kemudian, pas berangkat itu ini awalnya lihat korban juga dengan kondisi sudah tidak ada kepalanya," ujar Tahang kepada detikSulsel, Rabu (13/3/2024).

Tahang kemudian mendekat ke lokasi jenazah itu. Namun dia justru menemukan korban selamat bernama Muzakkir tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencananya mau cari jenazah itu karena awalnya tidak diambil karena besar ombak. Pas kembali, korban yang ketemu ini masih hidup 1 orang," katanya.

Menurut Tahang, dia menandai Muzakkir dari kejauhan berdasarkan warna pelampung yang digunakan korban. Dia pun terkejut karena korban masih bergerak saat didekati.

ADVERTISEMENT

"(Korban Muzakkir dikelilingi) kepiting kecil (saat ditemukan). Dia masih hidup, pas ditemukan, dia masih sempat senyum karena masih bergerak kepalanya kan. Dia masih bisa bergerak kakinya pas dibantu ke kapal," katanya.

Sementara itu, Muzakkir yang masih dirawat di Pulau Rajuni mengaku kondisinya sudah membaik. Pria asal Pekalongan, Jawa Tengah, itu sudah berkomunikasi dengan keluarganya melalui sambungan telepon.

"Sekarang alhamdulillah baik. Sudah (komunikasi dengan keluarga juga)," ujar Muzakkir dalam wawancara terpisah.

Muzakkir pun menceritakan awal mula kapalnya tenggelam. Dia menyebut insiden itu bermula saat jala ikan yang sebelumnya ditebar oleh para kru tertarik ombak hingga membuat kapal ikut tertarik dan tenggelam.

"Itu jaringnya terangkat dari kapal, jaringnya keluar karena ombak," kata Muzakkir.

Muzakkir yang menyadari kapal akan tenggelam bergegas mencari pelampung. Beruntung dia masih sempat memakai pelampung tersebut sebelum kapal benar-benar terbalik dan tenggelam.

"Cari alat buat pelampung badan. Ya udah kapal terbalik, kita terjatuh kita cari pelampung badan," katanya.

Korban mengaku tidak mengingat secara persis hari kejadian kapalnya tenggelam. Namun dia mengetahui saat itu waktu menunjukkan pukul 03.00 Wita.

Saat pagi hari, Muzakkir mulai meraih barang-barang kapal yang bisa dijadikan makanan. Namun dia hanya menemukan air mineral.

"Pertama ketemu air mineral dulu, setelahnya enggak makan enggak minum selama 6 hari," katanya.

Dia juga mengaku sempat bertahan hidup dengan cara meminum air hujan. Namun air yang dia minum tidak cukup banyak.

"Itu kalau hujan, cuma kan kalau hujan enggak maksimal banyak," katanya.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads