- 5 Versi Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan 1. Doa Buka Puasa Riwayat Abu Daud 2. Doa Buka Puasa Allahumma Laka Shumtu 3. Doa Berbuka Puasa Riwayat Ibnu Sunni 4. Doa Buka Puasa Ramadhan dari Sahabat Ibnu Abbas 5. Doa Buka Puasa Riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Sunni
- Kapan Waktu Membaca Doa Berbuka Puasa?
- Kesunnahan Saat Berbuka Puasa 1. Menyegerakan Berbuka Puasa 2. Berbuka Puasa dengan Kurma 3. Membaca Doa Berbuka Puasa 4. Berdoa Umum Tatkala Berbuka Puasa
- Syarat Wajib Puasa Ramadhan 1. Beragama Islam 2. Baligh 3. Kuat dan Mampu Berpuasa 4. Berakal
- Syarat Sah Puasa Ramadhan 1. Beragama Islam 2. Mumayyiz 3. Suci dari Haid dan nifas 4. Pada waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa
- Rukun Puasa 1. Niat 2. Menahan Diri
- Hikmah dan Tujuan Puasa Ramadhan 1. Mengajarkan Rasa Empati 2. Menumbuhkan Rasa Kemandirian 3. Menjaga Kesehatan 4. Meningkatkan Solidaritas Sosial 5. Meningkatkan Kebersihan Moral
Sepanjang bulan Ramadhan, umat Islam akan mengerjakan ibadah puasa. Mengakhiri puasa seharian pun dilakukan dengan berbuka puasa dan membaca doa.
Lantas, seperti apa bacaan doa berbuka puasa Ramadhan sesuai sunnah?
Mengutip dari laman Kemenag RI, puasa secara bahasa berasal dari kata As'Shaum yang artinya menahan. Adapun menurut syara', puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya Matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun anjuran berpuasa pada bulan Ramadhan tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183 berikut,
يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصّيَام كما كُتب على الذين من قبلكم لعلّكم تتّقون
Artinya: "wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa." (QS. Al Baqarah: 183).
Selain itu, orang yang berpuasa pun disebutkan doanya sangat mustajab. Melansir laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam sebuah hadits disebutkan,
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ
"Tiga orang yang doanya tidak tertolak: seorang pemimpin yang adil, seorang yang berpuasa saat berbuka dan doa orang yang terzalimi, doanya diangkat di atas awan dan pintu-pintu langit dibukakan," (HR. Tirmidzi no. 2449)
Waktu berbuka puasa pun menjadi salah satu waktu utama untuk berdoa. Karena itu sebaiknya, seseorang membaca doa buka puasa sebagai bentuk permohonan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
5 Versi Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan
Masih dari laman MUI, berikut beberapa versi bacaan doa buka puasa Ramadhan sesuai sunnah yang dapat dibaca:
1. Doa Buka Puasa Riwayat Abu Daud
Dari sahabat Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW ketika berbuka puasa membaca doa berikut:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Arab Latin: Dzahabazh zhama'u wabtallatil 'uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka." (HR. Abu Daud no. 2011)
2. Doa Buka Puasa Allahumma Laka Shumtu
Versi doa berbuka puasa Ramadhan yang kedua masih berasal dari riwayat Abu Dawud. Doa ini merupakan doa paling populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Adapun redaksi bacaan doa adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'alaa rizqika afthartu
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka." (HR. Abu Daud no. 2011)
Adapula yang menambahkan menjadi seperit berikut:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Arab Latin: Allahummalakasumtu wabika aamantu wa'alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin
Artinya: "Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka."
3. Doa Berbuka Puasa Riwayat Ibnu Sunni
Dari Mu'adz bin Zahrah, berikut bacaan doa berbuka puasa yang juga bisa dilafalkan adalah sebagai berikut:
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أعانَنِي فَصَمْتُ، وَرَزَقَنِي فأفْطَرْتُ
Arab Latin: Alhamdulillahilladzi a'aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku dapat berpuasa, dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka." (HR. Ibnu Sunni)
4. Doa Buka Puasa Ramadhan dari Sahabat Ibnu Abbas
Selain dari Mu'adz bin Zahrah, Ibnu Sunni juga meriwayatkan doa lain dari Sahabat Ibnu Abbas sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنا، وَعلى رِزْقِكَ أَفْطَرْنا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إنَّكَ أنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
Arab Latin: Allahumma shumnaa, wa 'alaa rizqika aftharnaa, fataqabbal Minna innaka antas samii'ul 'aliim
Artinya: "Ya Allah, karena Kamu kami berpuasa, dan dengan rizki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui." (HR: Ibnu Sunni)
5. Doa Buka Puasa Riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Sunni
Terakhir diriwayatkan Ibnu Majah dan Ibnu Sunni dari Ibnu Umar yang berdoa sebagai berikut:
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
Arab Latin: Allahumma inni asaluka birahmatikallatii wasi'at kulla syaiin antaghfira lii
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku."
Kapan Waktu Membaca Doa Berbuka Puasa?
Menukil Nu Online Lampung, waktu membaca doa buka puasa yang benar yaitu setelah selesai berbuka bukan sebelumnya.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Hasyiyah I'anat at-Thalibin berikut:
(وقوله: عقب الفطر) أي عقب ما يحصل به الفطر، لا قبله، ولا عنده
Artinya: Maksud dari (membaca doa buka puasa) "setelah berbuka" adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I'anah at-Thalibin, juz 2, halaman 279).
Penempatan waktu membaca doa dilakukan setelah selesai berbuka puasa karena memandang makna yang terkandung dalam doa tersebut. Akan tetapi, membacanya sebelum berbuka seperti yang dilakukan kebanyakan orang itu tetap mendapatkan kesunnahan.
Kesunnahan Saat Berbuka Puasa
Selain membaca doa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperhatikan sejumlah kesunnahan-kesunnahan saat berbuka puasa. Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, berikut beberapa kesunnahan saat berbuka puasa:
1. Menyegerakan Berbuka Puasa
Rasulullah Saw bersabda, "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Berbuka Puasa dengan Kurma
Rasulullah SAW berpesan: "Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.' (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
3. Membaca Doa Berbuka Puasa
Adapun bacaan doa yang dapat dibaca seperti diterangkan di atas.
4. Berdoa Umum Tatkala Berbuka Puasa
Seperti disebutkan di atas, waktu berbuka puasa menjadi salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Karena itulah sebaiknya momen ini dimanfaatkan untuk meminta permohonan kepada Allah SWT.
Dalam sebuah hadis dijelaskan: "Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW: "Ada tiga orang yang tidak akan tertolak doanya, yaitu: seorang yang puasa ketika sedang berbuka, seorang imam yang adil, dan do'a seorang yang terzholimi." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).
Syarat Wajib Puasa Ramadhan
Sebelum melakukan puasa, seseorang harus memenuhi syarat wajib puasa. Syarat-syarat wajib tersebut adalah sebagai berikut:
1. Beragama Islam
Menurut syariat Islam, puasa hanya diwajibkan kepada orang-orang Islam. Sementara orang yang tidak beragama Islam tidak memiliki kewajiban melakukan puasa.
2. Baligh
Baligh artinya cukup umur. Bagi laki-laki baligh ditandai dengan sudah mengalami mimpi basah, sedangkan bagi perempuan adalah sudah mengalami haid (menstruasi).
3. Kuat dan Mampu Berpuasa
Orang yang dalam keadaan sakit dan tidak mampu berpuasa, maka diperbolehkan untuk berbuka. Akan tetapi diwajibkan baginya mengganti (qadha) puasanya tersebut di hari-hari lain di luar bulan ramadhan.
4. Berakal
Orang gila, orang yang hilang akalnya karena pingsan ataupun mabuk maka tidak diwajibkan untuk melakukan puasa Ramadhan.
Syarat Sah Puasa Ramadhan
Selain syarat wajib, ada pula syarat sah puasa yang harus dipenuhi. Jika tidak, maka puasanya akan dianggap batal atau tidak sah.
1. Beragama Islam
Orang yang tidak beragama Islam tidak dihitung puasanya, sampai ia memeluk agama Islam terlebih dahulu.
2. Mumayyiz
Mumayyiz adalah masa usia kurang lebih 7 tahun. Atau saat seseorang sudah dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk.
3. Suci dari Haid dan nifas
Seorang wanita yang dalam kondisi haid atau nifas maka tidak sah baginya untuk berpuasa.
4. Pada waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa
Tidak boleh berpuasa pada waktu-waktu yang dilarang oleh Allah SWT.
Rukun Puasa
Rukun puasa adalah syarat-syarat atau elemen penting yang harus dipenuhi oleh seorang muslim untuk sah menjalankan ibadah puasa. Rukun puasa terdiri dari dua unsur, yaitu:
1. Niat
Niat adalah keinginan atau tekad untuk menjalankan ibadah puasa pada hari yang dimaksud. Niat ini harus diucapkan di dalam hati atau secara lisan pada malam sebelum puasa dimulai atau sebelum terbit fajar.
2. Menahan Diri
Selama berpuasa, seorang muslim harus menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan seksual, dan lain-lain. Menahan diri ini harus dilakukan dari fajar hingga terbenam matahari.
Hikmah dan Tujuan Puasa Ramadhan
Dilansir dari laman Universitas Islam An-Nur Lampung, tujuan utama dari ibadah puasa Ramadhan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa juga untuk menumbuhkan rasa taqwa serta meningkatkan kesadaran spiritual.
Selain itu, ibadah puasa Ramadhan juga memiliki tujuan-tujuan lainnya.
1. Mengajarkan Rasa Empati
Puasa Ramadan mengajarkan rasa empati kepada umat Muslim karena selama berpuasa, seseorang merasakan lapar dan haus seperti yang dialami oleh orang yang kurang beruntung atau yang hidup dalam kemiskinan. Dalam hal ini, puasa dapat menjadi pengalaman empati yang sangat berharga bagi umat Muslim.
2. Menumbuhkan Rasa Kemandirian
Puasa Ramadan juga dapat menumbuhkan rasa kemandirian dalam diri seseorang. Selama berpuasa, seseorang diharuskan untuk menahan diri dari makan, minum, dan kegiatan lain yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dalam hal ini, seseorang harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri untuk menjalankan puasa dengan baik.
3. Menjaga Kesehatan
Selain tujuan spiritual, puasa Ramadan juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Puasa dapat membantu membersihkan tubuh dari racun dan memperbaiki sistem metabolisme tubuh. Puasa juga dapat membantu menurunkan berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
4. Meningkatkan Solidaritas Sosial
Puasa Ramadan memiliki manfaat untuk meningkatkan solidaritas sosial dan saling membantu di kalangan umat Islam. Selama bulan Ramadan, umat Islam sering kali mengadakan kegiatan berbagi makanan dan minuman dengan orang-orang yang kurang beruntung, sehingga terjalinlah rasa solidaritas dan kebersamaan yang kuat.
5. Meningkatkan Kebersihan Moral
Puasa Ramadan juga memiliki tujuan untuk membentuk karakter muslim yang lebih baik, seperti meningkatkan kesabaran, ketahanan, dan rasa empati terhadap sesama. Selama menjalankan ibadah puasa, umat Islam diharuskan menahan diri dari tindakan-tindakan yang dilarang dalam agama seperti berbohong, mencuri, dan melakukan dosa lainnya.
Dengan menahan diri dari perilaku buruk, umat Islam dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan meningkatkan kebersihan moral.
Nah, demikianlah penjelasan tentang bacaan doa buka puasa Ramadhan sesuai sunnah. Selamat berbuka ya, detikers!
(edr/urw)