Pilot Pesawat Jatuh di Bukit Nunukan Sempat Bikin Tanda Asap-Api

Kalimantan Utara

Pilot Pesawat Jatuh di Bukit Nunukan Sempat Bikin Tanda Asap-Api

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Minggu, 10 Mar 2024 19:14 WIB
Pencarian korban pesawat Smart Air yang terjatuh di Nunukan, Kaltara.
Foto: Pencarian korban pesawat Smart Air yang terjatuh di Nunukan, Kaltara. (Dok. Istimewa)
Nunukan -

Tim SAR gabungan telah mengevakuasi pilot dan enginer (sebelumnya ditulis copilot) pesawat Smart Air yang jatuh di hutan alur Subaka di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Sebelum ditemukan, tim SAR mendapatkan tanda keberadaan puing pesawat lewat asap hingga api yang dibuat oleh pilot Capt M Yusuf.

"Karena yang satu (pilot) masih bisa melambai tangan ke keluar dan membuat asap atau api," ujar Kepala Kantor Basarnas Tarakan Syahril kepada detikcom, Minggu (10/3/2024).

Usai mendapatkan titik jatuh pesawat, evakuasi pilot dan enginer dilakukan tim SAR pada Minggu (10/3) sekitar pukul 16.22 Wita di alur sungai Sabaka. Proses evakuasi menggunakan heli caracas yang di terbangkan dari Tarakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Evakuasi tadi di 17.22 Wita pesawat yang mengevakuasi korban sudah mendarat di Tarakan. Tapi tadi waktu di lapangan itu di jam 16.22 Wita. 16.22 Wita itu korban berhasil di evakuasi dari badan pesawat," ungkapnya.

Syahril menyebut pilot dan enginer ditemukan berada di dalam bangkai pesawat. Pilot Capt M Yusuf dievakuasi dalam kondisi selamat, sementara enginer atau teknisi bernama Deni S dalam kondisi meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

"Pilotnya selamat. Iya luka-luka, di kepalanya tapi masih bisa berkomunikasi, satu meninggal (teknisi)," ujarnya.

Saat ini kedua korban telah di bawa ke RSUD Jusuf SK Tarakan. Sementara beberapa tim SAR masih berada di lokasi puing-puing pesawat.

"Di rumah sakit Jusuf SK Tarakan. Dan saat ini masih ada tim rescue gabungan di bangkai pesawat itu," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Smart Air mulanya lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kaltara, Jumat (8/3) sekitar pukul 09.25 Wita. Pesawat tersebut hendak menuju Nunukan untuk membawa sembako bagi masyarakat Krayan Tengah.

"Semestinya tiba 10.25 Wita, karena estimasi hanya 1 jam. Saat sistem navigasi berada di jam 10 itu sudah hilang kontak," ujar Kapolsek Krayan Selatan Ipda Andi Iwan, Jumat (8/3).

Belakangan, pesawat itu diduga jatuh di hutan wilayah Long Liku, Kecamatan Krayan Tengah, Nunukan. Tim SAR gabungan sudah menemukan titik puing pesawat tersebut.

"Saat pencarian udara tersebut pada titik koordinat 03° 42.900' N 115° 56. 538' E terlihat ada tanda-tanda seperti puing bangkai pesawat di sekitaran Arur Subaka yang termasuk kawasan Long Liku, Krayan Selatan," ujar Iwan.


Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Ayu Savitri, Ilmuwan Keong Darat

[Gambas:Video 20detik]



(ata/nvl)

Hide Ads